SADRASADRA

  • BERANDA
  • PROFIL
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
    • Dosen Pengajar
  • Akademik
    • Program Studi
      • Prodi Filsafat Islam (S1)
      • Prodi Al-Quran dan Tafsir (S1)
      • Program Magister Filsafat Islam (S2)
        • Filsafat Al-Qur’an
        • Filsafat Islam
        • Filsafat Politik
        • Tasawuf
        • Filsafat Pendidikan
        • Filsafat Jiwa
  • Penelitian
  • Kemahasiswaan
  • Beasiswa
    • Beasiswa Program Sarjana (S1)
    • Beasiswa Program Pascasarjana (S2)
  • Mitra Sadra
  • Galeri

Berpuasa, Nikmat Ilahi Yang Patut Disyukuri

by sadra / Rabu, 08 Mei 2019 / Published in Artikel

Sadranews – Dalam kajian ketiga Hikmah Ramadhan di masjid Al Mustafa, Dr. Mohammad Javad Asadi memaparkan betapa banyak nikmat Allah swt telah diberikan kepada kita. Nikmat Allah yang tak terhitung itu patut kita syukuri. Bila menghitung nikmat Allah swt saja kita tidak mampu, bagaimana bisa mensyukurinya?.

“Sejak bangun tidur di waktu subuh kita sudah banyak merasakan nikmat Allah swt. Dengan kondisi sehat kita bisa mendengar suara azan subuh, sementara betapa banyak orang-orang yang tidak bisa mendengarnya. Kita bisa bebas menggunakan air untuk berwudhu`sementara di tempat lain orang-orang melakukan tayamum. Kita bisa leluasa melakukan gerakan salat dengan berdiri, sementara betapa banyak orang-orang yang tidak mampu berdiri bahkan melakukan salat dengan terbaring di tempat tidur karena sakit. Inilah nikmat-nikmat yang patut disyukuri,” tegasnya di hadapan dosen, karyawan dan mahasiswa.

Lebih  lanjut beliau menerangkan sebagaimana iman dan ilmu, puasa juga memiliki gradasi. Tak dapat dipungkiri bahwa iman manusia bertingkat apalagi iman Nabi saw jauh berbeda dengan iman kita. Begitu pula terkait ilmu banyak tingkatan-tingkatannya. Ada orang ahli bidang Tafsir, Nahwu, Aqidah, Filsafat dan lainnya. Ada juga orang yang ahli di berbagai bidang sehingga diberi gelar profesor. Namun demikian dengan segudang ilmu yang dimiliki tetap saja sang profesor itu tidak mengetahui hal-hal yang akan datang.

Sementara itu, dalam tingkatan puasa banyak dijumpai bahwa meskipun orang berpuasa tapi tetap saja melakukan ghibah, berbohong dan perbuatan dosa lainnya. Untuk itu, tingkat puasanya hanya sebatas menahan derita lapar dan dahaga saja. Tingkatan puasa berikutnya, selain menahan lapar dan dahaga, kita harus menjaga lisan agar selalu membicarakan kebaikan dan pikiran agar selalu tertuju pada ibadah dan mengingat Allah swt.

Tagged under: Berpuasa, Nikmat Ilahi Yang Patut Disyukuri

About sadra

What you can read next

Penyembelihan Hewan Qurban di Kampus STFI Sadra Oleh DKM Al Mustafa
Sidang Skripsi Mahasiswa STFI Sadra
Ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang ll Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra

You must be logged in to post a comment.

PROGRAM STUDI

QUICK LINKS

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Tags

17 agustus 2018 Artikel wisuda beasiswa Berita darussalam filosof filsafat filsuf gontor idul adha Info & Berita Interview irfan jakarta Kerjasama Kunjungan lomba Lulus Sebagai Sarjana mahasiswa mahasiswa baru mou MPR RI ngopi ntb Paramadina pemikiran islam Pengumuman Pretium quran Registrasi sadra Seminar Short course silaturahmi stfi STFiI stfi sadra STFI Sadra Gelar Rapat Dosen tafsir UIN ujian uninda ushuluddin Vivamus

icas.ac.id © 2015 All rights reserved.

TOP