SADRASADRA

  • BERANDA
  • PROFIL
    • Sejarah
    • Visi, Misi dan Tujuan
    • Dosen Pengajar
  • Akademik
    • Program Studi
      • Prodi Filsafat Islam (S1)
      • Prodi Al-Quran dan Tafsir (S1)
      • Program Magister Filsafat Islam (S2)
        • Filsafat Al-Qur’an
        • Filsafat Islam
        • Filsafat Politik
        • Tasawuf
        • Filsafat Pendidikan
        • Filsafat Jiwa
  • Penelitian
  • Kemahasiswaan
  • Beasiswa
    • Beasiswa Program Sarjana (S1)
    • Beasiswa Program Pascasarjana (S2)
  • Mitra Sadra
  • Galeri

Ngopi Bareng Filosof III, “Agama, Politik dan Politisasi Agama”

Jumat, 28 Desember 2018 by sadra

Sadranews. (21/12) STFI Sadra kembali menggelar sajian edukatif untuk masyarakat Indonesia, dalam program rutin bulanan “Ngopi Bareng Filosof III” dengan tema : “Agama, Politik, dan Politisasi Agama”. Acara berlangsung selama tiga jam berturut-turut dengan kehadiran peserta yang membludak hingga keluar, dan dengan khidmat mereka menyimak uraian para narasumber hingga acara selesai. Sebagai pembicara dalam kesempatan kali ini yaitu KH. Jalaluddin Rakhmat, Gus Guntur Romli, dan Dr. Muhsin Labib dengan moderator Dr. Humaidi.

Acara Ngopi Bareng Filosof III secara resmi dibuka langsung Ketua STFI Sadra, Dr. Kholid al-Walid. Beliau mengucapkan selamat datang kepada Para Narasumber dan hadirin sekalian yang datang dari berbagai tempat dan wilayah di Kampus STFI Sadra, sudah menyempatkan waktu untuk ikut hadir menghangatkan acara yang digelar. Kemudian beliau mengawali pembicaraannya dengan mengungkapkan alasan kenapa tema Agama, Politik dan Politisasi Agama diangkat. Isu agama merupakan isu yang sangat seksi sebagai materi politik, bisa diperalat sehingga muncullah beragam politisasi terhadap agama. Atas nama sebuah kepentingan kadang Agama dibuat dagelan murahan. Pemahaman yang jelas dan rasional diperlukan untuk menganalisa masalah ini. Untuk itu, akhirnya panitia mengangkat tema seputar Agama, Politik, dan Politisasi Agama.

Pada kesempatan ini, turut hadir dan menghangatkan acara Mas Rachmat Budiono dengan membacakan puisi tentang Jeritan Rakyat Jelata di Keramaian Jakarta. Sementara itu, pembicara pertama, Dr. Muhsin Labib menjelaskan secara filosofis apa itu agama, politik dan apakah yang dimaksud dengan politisasi agama. Beliau berusaha mengangkat isu agama dan politik dari aspek ontologis.

Pembicara kedua adalah Gus Guntur Romli, beliau merunut sejarah dalam sejarah Islam, bagaimana pertama kali politisasi agama itu muncul, siapa saja yang pertama kali menjadi founding father politisasi agama dalam agama Islam.

Sementara KH. Jalauddin Rakhmat, Pada kesempatan ini beliau memposisikan diri sebagai seorang pemikir yang mengambil analisanya dari kelompok sekuler. Menyampaikan Religio, sebuah petikan bab dari buku berbahasa Jerman yang membicarakan pandangan-pandangan sekuler pada abad yang akan datang. beliau berusaha menganalisa problem agama, politik dan politisasi agama, dengan memberikan kata kunci bahwa sains berhasil menciptakan hal-hal teknis sementara agama memberikan ketenangan bagi para pemeluknya.

Acara kemudian diisi dengan sesi tanya jawab dan iringan seni islami yang dibawakan musisi muda Bang Hendra. Dan hingga akhir acara kampus Sadra dipenuhi oleh para peserta yang hadir. Malam itu, para peserta yang hadir betul-betul menikmati tema yang diobrolkan dan banyak diantara mereka yang memberikan saran dan masukan kepada panitia untuk pelaksanaan berikutnya, baik dari sisi waktu, nama-nama pembicara dan lainnya. Semoga acara Ngopi Bareng Filosof ini terus berlanjut dan memberikan pencerahan kepada umat dan khalayak banyak

 

 

filosoffilsafatkopingopiNgopi Bareng Filosofsadrastfi
Read more
  • Published in Artikel
No Comments

Ngopi Bareng Filosof 2, Simbolisme Agama, Bersama Romo Frans Magnis Suseno, Kyai Gus Misrawi, Dr Kholid, dan Dimoderatori Dr Cipta Bakti Gama

Jumat, 07 Desember 2018 by sadra

Sadranews (23/11). Segala puji bagi Allah berkat doa dan dukungan berbagai pihak Program “Ngopi Bareng Filosof” STFI Sadra kembali digelar untuk kedua kalinya. Tema yang diangkat pada kesempatan ini yaitu “Simbolisme Agama”. Adapun yang menjadi pembicara adalah Romo Frans Magnis Suseno, Kyai Gus Misrawi, Dr. Kholid, dan dimoderatori Dr. Cipta Bakti Gama.

Dengan “Ngopi Bareng Filosof” panitia berharap mampu membangun persepsi positif, mewacanakan bahwa, anggapan bahwa filsafat selama ini dianggap sulit, susah dan tidak membumi itu tidak tepat, dengan momen ini, Panitia berusaha mengangkat tema-tema yang sedang hangat diperbincangkan, dan mengajak untuk sama-sama mendiskusikan hal tersebut sehingga tidak hanya fokus pada hal-hal yang tidak prinsipal saja. Program ini hadir dengan harapan bisa menciptakan sebuah pola pikir dewasa, penuh kasih sayang dan toleransi yang tinggi dibawah panji-panji Ketuhanan yang Maha Esa, maupun sila pancasila yang lain.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan mendengarkan uraian dari masing-masing pemateri, pemateri pertama adalah Romo Frans Magnis Suseno, beliau secara simple namun berisi menjelaskan kenyataan bahwa Indonesia terutama ketika dia datang pertama kalinya, yaitu pada tahun 1961 merasakan bahwa Indonesia dengan keragaman agama dan simbol-simbol tetap menjadi Negara yang bisa saling menghargai dan menghormati pemeluk agama yang lain. Dia bahkan merasa tidak pernah diganggu karena dia beragama kristen, termasuk dizaman -milenial ini. Ketika beberapa orang sudah tertipu hoaks dll sehingga mengkafirkan dan memfitnah pihak-pihak yang tidak sependapat. Beberapa kali ditolong oleh orang pribumi membuat beliau memiliki kesan mendalam.

Gus Mis sebagai pembicara kedua, berpendapat bahwa untuk melawan simbol maka harus digunakan simbol juga. Hal ini beliau sampaikan  setelah melihat adanya kepentingan beberapa orang tertentu untuk memainkan simbol, terutama simbol agama demi mencapai target pribadi dan politik. Pada kesempatan yang baik trsbut, beliau menekankan dan mengajak agar para pemikir, termasuk mahasiswa STFI Sadra ikut terjun ke masyarakat, mewarnai media sosial dengan pemikiran yang lebih “waras”, pemikiran toleran, dan pemikiran mendewasakan. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk tulisan ataupun status di jejaring media sosial.

Dr Kholid, mengajak hadirin untuk bijak dalam melihat simbol, simbol adalah media yang bisa mengantarkan kita pada suatu makna tertentu, makna asli yang dituju. Jadi tidak perlu terlalu mengagungkan simbol sehingga melupakan makna sebenarnya dari simbol tersebut.

filosoffilsafatfilsuffrans Magnis Susenonngopisadrastfi
Read more
  • Published in Artikel
No Comments

Kunjungan Universitas Darussalam Gontor Ke Kampus STFI Sadra Jakarta

Rabu, 05 Desember 2018 by sadra

Sadranews. Setelah mendapat kunjungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra kembali menerima kunjungan dari Universitas Darussalam Gontor pada Senin (03/12) kemarin.

Kunjungan studi banding dari Universitas Darussalam Gontor kali ini berlangsung selama satu hari. Seluruh mahasiswa Universitas Darussalam Gontor mengikuti studi banding ini dengan tujuan untuk menggali warisan-warisan intelektual filusuf muslim, mengambil inspirasi dari tokoh besar Mulla Sadra dan tokoh lainnya, sebagaimana disampaikan Muhammad Syakir Rhido, Dosen yang turut serta dalam kunjungan edukasi ini.

Kunjungan studi banding yang berlangsung satu hari kali ini disambut langsung oleh Ketua STFI Sadra Dr. Kholid Al-Walid. Setelah itu, para peserta dipersilahkan menikmati sajian filosfis, materi kajian filsafat Sadrian yang disampaikan Dosen-dosen Filsafat STFI Sadra.

“Kami melakukan kunjungan ini selain sebagai silaturahmi, kami juga ingin menggali warisan-warisan intelektual filsuf muslim, mengambil inspirasi dari tokoh besar filsafat islam seperti Mulla Sadra dan lainnya, dan juga masukan-masukan yang kami terima di sini akan menjadi kegiatan kami di sana”, ucap Muhammad Syakir Rhido menambahkan. Selain itu, Universitas Darussalam Gontor berniat untuk mengajak STFI Sadra bekerjasama dalam penulisan jurnal ilmiah. Semoga kerjasama ini bisa menjadi pemacu semangat menulis dan meneliti, baik Mahasiswa STFI Sadra khususnya maupun Mahasiswa Gontor dalam memperdalam kajian wisdom and virtue di ranah keragaman Filsafat Nusantara.

 

edukasifilosofgontorKunjungansadrasadrianstudi banding
Read more
  • Published in Artikel
No Comments
  • 1
  • 2

PROGRAM STUDI

QUICK LINKS

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Tags

17 agustus 2018 Artikel wisuda beasiswa Berita darussalam filosof filsafat filsuf gontor idul adha Info & Berita Interview irfan jakarta Kerjasama Kunjungan lomba Lulus Sebagai Sarjana mahasiswa mahasiswa baru mou MPR RI ngopi ntb Paramadina pemikiran islam Pengumuman Pretium quran Registrasi sadra Seminar Short course silaturahmi stfi STFiI stfi sadra STFI Sadra Gelar Rapat Dosen tafsir UIN ujian uninda ushuluddin Vivamus

icas.ac.id © 2015 All rights reserved.

TOP