Sadranews. Pada hari selasa (17/07) Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang melakukan Dialog Pemikiran Islam dan Studi Banding ke Kampus STFI Sadra Jakarta. Rombongan dengan jumlah 84 orang yang dipimpin Ibu Eliawati, MA beserta Dosen Pengampu Bpk. H. Ahmad Sholeh, M.Si dan Bpk. Dr. Zamhari, MA disambut langsung oleh Ketua Yayasan Prof. Dr. M. Javad Asadi, PK. III Kemahasiswaan, Hasyim Adnan, MA, PK. IV Ammar Fauzi Heryadi, Phd, para dosen dan staf STFI Sadra.
Prof. Dr. Asadi dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada rombongan Civitas Akademika UIN Raden Fatah ke kampus STFI Sadra Jakarta dan memberikan penekanan bahwa kampus STFI Sadra adalah “Rumah Kedua” UIN Raden Fatah Palembang. Beliau memberikan penjelasan tentang perbedaan filsafat yang dikaji di STFI Sadra dengan filsafat yang umumnya dibahas pada universitas lainnya, dengan berbahasa Arab menjelaskan bahwa Filsafat Sadra membahas tentang Wajibul Wujud sebagai pembahasan mutlak, pembahasan yang berakhir pada pembahasan masalah Tuhan, masalah Allah Swt. Jadi dengan alasan ini pembahasan filsafat tidak bersinggungan dengan madzhab, suku, bahkan teritoral apapun.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan presentasi profil STFI sadra oleh PK. IV. Bidang Riset, Ammar Fauzi Heryadi, Phd. dan Dr. Humaedi yang memberikan gambaran bahwa Filsafat Islam yang dikembangkan di STFI Sadra memiliki dimensi yang sangat luas dan menyentuh semua ranah dalam kehidupan manusia, tidak terpaku pada pembahasan sejarah, tokoh, dan literatur saja, akan tetapi masuk pada pembahasan inti, kerangka pemikiran, metodologi dari masing-masing filsuf itu sendiri. Seseorang yang mengkaji filsafat, hendaknya mendedikasikan diri dan pemikirannya pada kondisi makrokosmos alam semesta, karena manusia memungkinkan menggapai hal itu melalui filsafat.
Sementara itu, perwakilan UIN Raden Fatah Palembang, Bpk. H. Ahmad Sholeh, M.Si mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas sambutan yang luar biasa diberikan oleh STFI Sadra Jakarta. Beliau berharap bahwa kunjungan ini bisa menambahkan ilmu dan pengalaman berharga untuk pengembangan kajian Filsafat dan Pemikiran Islam di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang. “Satu hal yang sering kami dengar bahwa Sadra memfokuskan kajian keilmuannya pada Filsafat Islam dengan mengkaji khazanah Islam pada sumber otentiknya, hal ini yang melatarbelakangi kami untuk mengetahui dari dekat bagaimana sebetulnya kajian dan sistem yang dikembangkan di STFI Sadra Jakarta,” ucapnya.
Setelah agenda sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ramah tamah. Dalam sesi berikutnya muncul pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa UIN Raden Fatah dan merupakan kegelisahan dari sebagian besar mahasiswa/i jurusan Filsafat Islam UIN Raden Fatah adalah bagaimana cara mempelajari filsafat secara totalitas dan tidak setengah-setengah. Menjawab pertanyaan tersebut, Bpk. Ammar Fauzi, Phd. menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan semangat menghormati dan menghargai para filusuf terdahulu. Mempelajari sejarah mereka berikut buah pikirannya. Tentu dengan terlebih dulu menguasai bahasa-bahasa yang dibutuhkan seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Mengingat sudah banyak metode pembelajaran bahasa yang tidak lagi menghabiskan banyak waktu. Dan di STFI Sadra hal itu menjadi urgen, karena bisa membuka pintu-pintu ilmu para filosuf. Makanya di kami, Bahasa Arab, Bahasa Inggris itu sampai semester V, dan setelah itu baru masuk Bahasa Persia. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengakses sumber-sumber otentik khazanah para pemikir Islam.