Diskusi Forum Antar Pakar “Al Mahdi dan Kegaiban” di STFI Sadra

Sadranews – Departemen Riset STFI Sadra menggelar acara diskusi Forum Antar Pakar dengan tema “Al Mahdi dan Kegaiban” yang dihadiri oleh para dosen dan sejumlah mahasiswa di ruang pertemuan lantai 4 STFI Sadra pada Kamis (19/09/2019)

Acara yang dimulai sejak pukul 09:30 WIB tersebut juga dihadiri Dr. Zhoulfikar Vasram, seorang penulis, dosen Universitas Internasional Al Mustafa Madagaskar dan Wakil Ketua Asosiasi AIWAH-Madagaskar.

Dalam acara ini Dr. Zhoulfikar Vasram dan Dr. Nano Warno (Dosen STFI Sadra) hadir sebagai pemateri. Dalam presentsinya, Dr. Zhoulfikar Vasram mengatakan bahwa Imam Muhammad bin Hasan yang dikenal dengan sebutan Al Mahdi yang lahir pada 15 Sya`ban 255 H di kota Samarra, Irak mengalami dua kali masa kegaiban pendek dan panjang. Kegaiban memiliki beberapa makna yaitu, invisible, disembunyikan, diangkat ke langit dan takteridentifikasi. Kegaiban yang dialami Imam Mahdi juga dialami oleh beberapa Nabi seperti Nabi Muhammad saw ketika rumahnya sudah terkepung dan hendak dibunuh, beliau keluar rumah dengan selamat dan pergi ke kota Madinah. Nabi Yusuf as ketika dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, Allah swt menyelamatkannya sampai pada waktu beliau menjadi raja, tidak dikenali oleh saudara-saudaranya. “Kegaiban Al Mahdi bermakna takteridentifikasi dan bukan tiga makna lainnya itu,” ungkapnya.

Di samping itu, di antara tanda-tanda kemunculan Al Mahdi ialah munculnya tentara Sufyani, kemunculan kelompok Yamani, seruan dari langit dan terbunuhnya Nafsuz  Zakiyah.

Sementara itu, Dr. Nano Warno sebagai pembicara kedua dalam presentasinya menyampaikan bahwa konsep Mahdiisme selain banyak diriwayatkan dalam hadis-hadis dan disinggung dalam beberapa ayat Al Quran juga terdapat dalam agama-agama non Islam seperti dalam Zoroaster membenarkan penantian Zoroastrian terhadap Bahramsyah. Dalam Kristen Al Ahbasyi kembalinya raja Theodore dinantikan. Hal serupa juga diyakini dalam Hindu yaitu kembalinya Wishnu. “Bahkan dalam kajian filsafat dan irfan konsep Insan Kamil bisa saja terkait dengan Al Mahdi,” tegasnya.

 

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

STAI SADRA
TUTUP