Sadranews-Dalam rangka mempererat tali silaturrahmi di antara Karyawan, Staf, Deputi dan Pimpinan Yayasan Hikmat Al Mustafa, Acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Keluarga Besar Yayasan Hikmat Al-Mustafa digelar di Auditorium Al Mustafa STAI Sadra, Kamis (11/05/2023) pagi.
Acara yang dibuka pukul 10.00 WIB tersebut, dihadiri para karyawan, staf dan deputi. Turut hadir Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa Prof. Dr. Hossein Mottaghi dan Ketua STAI Sadra, Dr. Kholid Al Walid.
Pada kesempatan ini, Prof. Mottaghi dalam tausiahnya menyampaikan bahwa acara halal bihalal di Indonesia sangat menggembirakan dan unik. Bisa jadi, di negara lain juga ada acara silaturrahmi serupa tapi tidak sekuat dan semeriah acara silaturrahmi berupa halal bihalal di Indonesia. Keunikan halal bihalal ini, selain kembali kepada hati masyarakat Indonesia yang tulus dan lapang juga berkaitan dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia melalui jalan tasawuf. Budaya bersilaturrahmi, memberi maaf dan menyayangi terkait erat dengan ajaran tasawuf Islam yang dibawa ke Indonesia.
Halal bihalal bukan hanya budaya bangsa semata tapi budaya yang bersumber dari ajaran Islam dan Al Quran. Terkait hal ini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Antara lain pertama, para urafa` atau ahli tasawuf menjadikan bulan Ramadhan sebagai awal tahun aktivitas spiritual mereka sampai bulan Ramadhan berikutnya. Tepatnya di malam Lailatul Qadar mereka melakukan muhasabah dan beribadah sampai pada Lailatul Qadar berikutnya. Orang-orang yang mencari keridhoan ilahi harus mempersiapkan segala sesuatu sebagai bekal perjalanan spiritualnya dari bulan Ramadhan hingga bulan Ramadhan berikutnya artinya muhasabah dan evaluasi diri dilakukan pada bulan Ramadhan.
Kedua, bulan Ramadhan adalah momentum pensucian jiwa dan perbaikan hubungan dengan Allah dengan doa, munajat dan ibadah lainnya selama Ramadhan. Sepanjang bulan Ramadhan orang-orang memperbaiki hubungannya dengan Allah dan pada hari raya mereka memperbaiki hubungan di antara sesama. Dalam hadis disebutkan bahwa barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. Karena itu hasil dari memperbaiki hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia adalah sampai pada tingkat kesempurnaan.
“Acara halal bihalal yang diisi dengan saling bersilaturrahmi, saling meminta dan memberi maaf dan mempererat hubungan sesama merupakan kelanjutan dari ritual-ritual pada bulan Ramadhan. Untuk itu saya secara pribadi meminta maaf kepada semuanya atas kesalahan yang telah saya lakukan,” ungkapnya.
Ketua STAI Sadra, Dr. Kholid dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya karena kembali dari mudik ke kampung halaman dalam keadaan sehat dan mengingatkan agar juga mempersiapkan bekal untuk mudik ke akhirat.
“Semoga liburan tahun ini dapat membangkitkan semangat kebersamaan dalam mengembangkan Kampus STAI Sadra dan menumbuhkan semangat baru untuk bekerja lebih baik karena ada banyak kerjaan yang harus dilakukan mengenai persiapan-persiapan untuk akreditasi institusi terkait lembaga kita dan mohon maaf lahir dan batin,” tegasnya.
Sementara Ketua Hauzah Al Mustafa Jakarta, Abdullah Beik, MA dalam sambutannya mengajak untuk kembali fokus pada tugas masing-masing demi kemajuan Lembaga Pendidikan Yayasan Hikmat Al Mustafa ini. “Saya memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh hadirin atas kesalahan yang saya lakukan dan dengan saling memaafkan semoga keberkahan akan meliputi kita semua,” tuturnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan kesan dan pesan yang disampaikan oleh beberapa karyawan dan karyawati terkait pengalaman mudik dan halal bihalal.
Acara Halal Bihalal ditutup dengan doa bersama yang dipandu oleh Dr. Hasyim Adnani dan dilanjutkan dengan poto bersama.