Sadranews – Di bulan suci Ramadhan, Departemen Bimbingan dan Kebudayaan STFI Sadra menyelenggarakan Tadarus dan Kajian Hikmah Ramadhan setiap hari yang diikuti karyawan, mahasiswa dan dosen, usai salat Zuhur berjamaah di masjid Al Mustafa STFI Sadra Jakarta, Senin(07/05/2019).
Dr. Mohammad Javad Asadi dalam kajiannya menjelaskan hubungan antara puasa dan taqwa. Semua kewajiban mempunyai dua sisi bentuk lahiriah dan hakikat. Tatkala kewajiban dikerjakan tidak sesuai dengan persyaratannya maka tidak akan sampai pada hakikat kewajiban. Dalam ayat terkait puasa …لعلّکم تتّقون dijelaskan bahwa puasa bisa menghasilkan ketaqwaan dan bisa juga tidak. Sebab, sebagaimana dalam hadis disebutkan betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa apa kecuali kesengsaraan lantaran menahan lapar dan dahaga. Artinya, orang-orang itu berpuasa tapi tidak mengamalkan persyaratannya. Oleh karenanya, mereka hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja, dan tidak sampai pada tingkat ketaqwaan.
Beliau mencontohkan zikir yang sejatinya dapat mengingatkan dan mendekatkan seorang hamba kepada Allah swt, bila diucapkan di lisan saja tidak sampai ke hatinya maka zikir tersebut tidak akan ada pengaruhnya lantaran diucapkan sebatas lisan saja. Nah, ketika puasa dikerjakan sesuai persyaratannya akan menghasilkan ketakwaan dalam diri orang yang berpuasa sehingga puasa terasa lebih ringan dan rasa lapar dan dahaga baginya bukan lagi derita.