Terma “Hidup” menurut beliau seharusnya tidak dimaknai secara sederhana dengan melihat hanya pada rentang umur manusia di dunia yang terbatas, demikian karena dalam terminologi Quran terma ini dimaknai sebagai fase dari beberapa fase yang harus dilalui manusia yang pada akhirmya harus mencapai pada Dzat Yang Maha Hidup dan Abadi, ataukah sebaliknya yang malah semakin menjauhkan manusia dari-Nya. meskipun hidup ini antara anugerah atau ikhtiyar manusia, ajakan Allah swt dan Rasul-Nya adalah kepada sejatinya hidup.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (الأنفال: 24 (
“ Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah danseruan Rasulullah apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberikehidupan kepada kalian, dan
ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antaramanusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan”. (QS. Al Anfaal : 24 )
Lebih lanjut beliau menjabarkan bahwa untuk manjadikan hidup manusia lebih hidup dan menjauhkan diri dari segala bentuk kerugiannya, sesungguhnya Allah swt telah membeberkan rahasia-rahasia-Nya sebagai petunjuk dengan mengutip untaian surat ke 103 Al Quran Al Ashr
وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalamkerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling berpesansupaya mentaati kebenaran dan saling berpesan supaya menetapi dalam kesabaran”.
“Mounthly Gathering Moment and Scientific Discussion” merupakan program yang digagas secara rutin sebulan satu kali oleh Departemen Hubungan Masarakat (HUMAS) sebagai bentuk media silaturrahmi antar Direktur dangan seluruh jajaran perwakilannya dan staff sekaligus media edukasi dan bimbingan spiritual yang dipimpin langsung oleh Direktur sebagai pemateri.