Jadikan hidup ini lebih hidup !

“Jadikan hidup ini lebih hidup !” Demikian seruan filosofis yang disampaikan oleh Prof. Dr. Sayyed Mofid Hosseini sebagai Direktur ditengah acara “Mounthly Gathering Moment and Scientific Discussion” Selasa 7/5/2013 bersama jajaran Wakil Direktur dan semua staffnya di Auditorium Al Mustafa kampus STFI Sadra dan Icas-Pramadina Jakarta.

Terma “Hidup” menurut beliau seharusnya tidak dimaknai secara sederhana dengan melihat hanya pada rentang umur manusia di dunia yang terbatas, demikian karena dalam terminologi Quran terma ini dimaknai sebagai fase dari beberapa fase yang harus dilalui manusia yang pada akhirmya harus mencapai pada Dzat Yang Maha Hidup dan Abadi, ataukah sebaliknya yang malah semakin menjauhkan manusia dari-Nya. meskipun hidup ini antara anugerah atau ikhtiyar manusia, ajakan Allah swt dan Rasul-Nya adalah kepada sejatinya hidup.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (الأنفال: 24 (

“ Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah danseruan Rasulullah apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberikehidupan kepada kalian, dan 

ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antaramanusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan”. (QS. Al Anfaal : 24 )

Lebih lanjut beliau menjabarkan bahwa untuk manjadikan hidup manusia lebih hidup dan menjauhkan diri dari segala bentuk kerugiannya, sesungguhnya Allah swt telah membeberkan rahasia-rahasia-Nya sebagai petunjuk dengan mengutip untaian surat ke 103 Al Quran Al Ashr

  1. Rahasia pertama adalah Iman; keyakinan dan kepercayaan manusia merupakan motivasi kuat untuk mendorong manusia agar menjalani hidup dalam fase-fase yang bertahap dalam tangga-tangga menuju ketinggian derajatnya, manusia harus melewati batas pengetahuannya untuk berkeyakinan teguh dalam memaknai hidup untuk keluar dari kondisi ruginya.
  2. Rahasia kedua adalah Amal Shaleh; dari motivasi keyakinan dan bermodal Iman manusia terdorong untuk berbuat shaleh yang dapat mengeluarkan dirinya dari kerugian hidup. Dua rahasia ini adalah bersifat induvidual, namun manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin untuk beraktifitas sendiri dan mandiri namun secara kolektif pun kepekaan sosial dalam beramal shaleh harus dibangun dalam bingkai konsep “amar makruf dan nahi mungkar”, sebagaimana dalam dua rahasia berikutnya,
  3. Saling  berpesan dalam kebenaran
  4. Dan Saling berpesan dalan keteguhan dan kesabaran (istiqamah)

وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalamkerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling berpesansupaya mentaati kebenaran dan saling berpesan supaya menetapi dalam kesabaran”.

“Mounthly Gathering Moment and Scientific Discussion” merupakan program yang digagas secara rutin sebulan satu kali oleh Departemen Hubungan Masarakat (HUMAS) sebagai bentuk media silaturrahmi antar Direktur dangan seluruh jajaran perwakilannya dan staff sekaligus media edukasi dan bimbingan spiritual yang dipimpin langsung oleh Direktur sebagai pemateri.

 

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

diggi.id
STAI SADRA
diggi.id
TUTUP