KELAS AKHLAQ (ETIKA)
STFI Sadra. Auditorium Al Mustafa 28/11/2014, terselenggara kelas Akhlaq di Auditorium Al Mustafa STFI Sadra bersama Prof. Dr. Sayyed Mofid Hoseini Kouhsari yang diikuti oleh Mahasiswa/i STFI Sadra. Salah satu problem dasar yang dihadapi oleh Negara-negara muslim yang menyebabkan kemunduran bagi mereka adalah penafsiran salah terhadap kata“Tawakkal”. Kata Tawakkal sering diartikan sebagai memasrahkan semua urusan manusia kepada Allah SWT tanpa melakukan usaha apapun. Dengan muqaddimah ini Prof. Dr. Hoseini menyampaikan materinya yang bertemakan “Tawakkal”.
Terdapat dua kesimpulan yang sering disimpulkan oleh orang-orang mengenai makna Tawakkal, yaitu:
1) dengan bertawakkal kepada Allah SWT, maka semua urusan manusia akan tercapai sesuai harapannya tanpa melakukan upaya sedikitpun untuk meraihnya.
2) bertawakkal kepada Allah SWT, dapat menimbulkan motivasi dan dorongan kuat untuk meraih tujuan yang ingin dicapai oleh manusia.
Tentu kesimpulan yang pertama merupakan kesalahan, oleh karena itu perlu adanya pembenahan pemikiran tentang makna Tawakkal.
Al Quran banyak mendefinisikan kata Tawakkal anatara lain:
tawakkal secara istilah adalah rasa pasrah hamba kepada Allah SWT yang di sertai dengan segala daya dan upaya mematuhi, setia dan menunaikan segala pertintah-Nya. Orang yang mempunyai sikap tawakkal akan senantiasa bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari usahanya. Hal ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas izin dan kehendak Allah. Sementara itu, jika mengalami kegagalan orang yang mempunyai sifat tawakkal akan senantiasa merasa ikhlas menerima keadaan tersebut tanpa merasa putus asa dan larut dalam kesedihan karena ia menyadari bahwa segala keputusan Allah SWT pastilah terbaik.
Definisi lain dari Tawakkal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah SWT untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
Dengan demikian ketika kita melakukan usaha untuk mencapai tujuan, bertawakkallah kepada Allah SWT dan yakinlah Allah SWT akan membantu hambanya yang sungguh-sungguh bertawakkal pada-Nya meski ia hanya seorang diri.
selanjutnya beliau menyinggung ayat-ayat tentang Jihad, dimana ayat-ayat tersebut menekakan untuk mempersiapkan diri dengan menggukan perangkat dan fisilitas yang dimiliki sebelum berjihad. Hal ini serupa dengan Tawakkal, dimana kita harus melakukan segala upaya kita untuk mencapai tujuan kemudian kita bertawakkal. Dengan bertawakkal energi kalian untuk mentuntaskan perkara akan berlipat-lipat ganda bahkan bisa dibilang tak terhingga. Pungkas Prof. Dr. Sayyed Mofid Hoseini Kouhsari.
diggi.id
diggi.id