Jakarta 21/03/2014. Dosen Tamu STFI Sadra Prof. Dr. Sayyid Eshaq Hoseini Kauhsari berkesempatan memberikan materi dalam kuliah umum yang bertajuk “Integrasi Filsafat, Irfan dan Tafsir dalam Khazanah Pemikiran Islam” di Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra pada hari Jumat 21 Maret 2014 Hadir sebagai peserta dalam seminar ini para dosen, staf dan mahasiswa/i STFI Sadra.
Prof. Dr. Sayyid Eshaq Hoseini Kauhsari mengetengahkan bahwa sebagaimana kita ketahui bahwa antara filsafat dan irfan memiliki hubungan kuat yang bersifat proses. Oleh karena itu filsafat dan irfan tidaklah menjadi domain yang terhubung dengan suatu agama tertentu saja, melainkan sesungguhnya ia adalah sebuah kitab peradaban yang terbentang dalam setiap agama. Irfan bukanlah tradisi sufi yang keluar dari batas-batas keunikan yang ada dalam agama yang menjadi lokus tradisi irfani ini. jika tradisi irfani ini adalah tradisi irfani dalam islam, maka ia harus terikat kuat dengan dimensi syariat dan teks-teks profetik.
Terkait tradisi Tafsir dalam khazanah islam, Prof. Dr. Sayyid Eshaq Hoseini Kauhsari menjelaskan bahwa tradisi ini terbagi dalam beberapa kategori yakni Tafsir Fiqhi, Tafsir Falsafi, Tafsir Lughowi dan yang terakhir adalah Tafsir Irfani. Yang dimaksud dengan tafsir irfani adalah penafsiran yang berdasarkan penyingkapan batin dari al quran.
Proses perkembangan tafsir jenis ini dimulai dengan fase “Isti’dad (persiapan) yakni fase dimana filsafat telah menjadi bagian paling inheren dalam peradaban manusia. Peradaban islam mula-mula berinteraksi dengan khazanah kebudayaan manusiaa ini. Kita secara populer mengetahui bahwa penerjemahan teks-teks filsafat dimulai sejak Raja Harun Ar-rasyid berkuasa, tapi sayangnya fakta yang paling akurat dimasa-masa ini membuktikan bahwa proses penerjemahan karya-karya filsafat sudah dimulai diabad pertama hijriah. Fase kedua adalah fase “aktualitas” yakni dimana dimensi filosofis mulai menjadi bagian dari tradisi islam. Dari interaksi inilah metode tafsir irfani menjadi bagian paling penting dalam khazanah pengetahuan islam.
menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional
menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.
Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.