Kursus Intensif Kitab Futuhat Makiyah Ibn Arabi, STFI Sadra Hadirkan Dr. Eric Winkel dari Mahattan

Screenshot_1STFI Sadra. Senin, 11/04. Departemen Riset Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra menyelenggarakan Kursus Intensif (Intensive Course) dengan tema “Futuhat Al Makiyya’s Ibnu Arabi “ Acara ini diselenggarakan di Auditorium Al-Mustafa STFI Sadra. Hadir sebagai pembicara dalam kursus ini Dr. Eric Abu Munir Winkel seorang pakar Ibnu Arabi kelahiran Mahattan, Kansas. Kursus ini dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang.

Dalam penjelasannya mengenai latar belakang Ibnu Arabi, Dr. Eric Winkel menyatakan bahwa Ibnu Arabi adalah guru spiritual paling luar biasa yang pernah ada. Itulah kenapa beliau disebut dengan gelar “Syaikh Al-Akbar”. Beliau lahir dan besar di Andalusia-Spanyol tempat dimana tradisi-tradisi keagamaan dan spritual (Yahudi, Islam dan Kristen) berinteraksi dan saling mempengaruhi. Ada dua karya paling fenomenal diantara 350 karya yang dimiliki Ibn Arabi, yakni kitab “Fusus Al-Hikam” dan “Futuhat Al-Makiyyah”. Kitab terakhir yang disebut ini mengandung ulasan metafisika, kosmologi, antropologi spiritual, psikologi, dan yurisprudensi yang sangat luas. Pembahasan di dalamnya meliputi hakikat maknawi dari ritus-ritus keagamaan, maqam-maqom pesuluk dalam perjalanan menuju Tuhan di dalam Tuhan, gambaran mengenai hirarki alam semesta, makna spritual dan ontologis dari abjad Arab, ilmu tentang asma’ul husna dan kesinambungan pesan spiritual para nabi. Karya ini ditulis selama dua puluh tahun ketika Ibn ‘Arabi dalam perjalannannya menuju Timur Dekat. Kitab ini direvisi sebanyak dua kali selama ini ia tinggal di Damaskus.Screenshot_3

Dr. Winkel menambahkan bahwa tema sentral dalam Futuhat Al-Makiyyah adalah Allah itu sendiri. Disebutkan oleh Ibn Arabi bahwa pada awalnya ketika yang ilahi (the divine) memanifestasikan diriNya muncullah nama dan sifat-sifatNya. Nama dan sifat-sifatNya ini hanya mengandung satu aspek saja mengenai diriNya. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan dalam realisasi ilahi. Maka yang ilahi ini tadi merealisasikan sifat-sifat dan nama-namaNya dalam satu nama yang menghimpun keseluruhan sifat dan namaNya. Nama yang dapat menghimpun dan mengendalikan keseluruhan sifat-sifat Ilahi ini tadi disebut dengan Ism Al Jami’. Kata “Allah” adalah simbol bagi Ism al-Jami’ atau nama yang menghimpun keseluruhan nama—nama Tuhan. Allah dalam Ibn Arabi juga disebut sebagai pencipta yang dengan nafas ilahinya (disimbolkan dengan “Hu’/”Dia”) merealisasikan diri-Nya dalam penciptaan alam semesta. Dari nafas ilahi ini maka muncullah kehendak “Iradat” yang dengannya diawalilah penciptaan.

Screenshot_2Dalam hadis Qudsi dikatakan bahwa Allah berfirman “Aku adalah pembendaharaan yang tersembunyi, dan aku ‘Cinta’ untuk dikenal, maka aku menciptakaan makhluk”. “Cinta adalah refleksi dari “keinginan” dan “keinginan” adalah perhatian terhadap sesuatu yang tidak memiliki eksistensi. Namun dengan cinta kepada yang tiada memiliki eksistensi inilah terjadi gerakan kehendak yang merupakan dasar dari eksistensi keseluruhan entitas dialam semesta (penciptaan). Keseluruhan penciptaan yang terjadi adalah berasal dari kehendak untuk mencipta yang melahirkan perintah atau “al-amr”. Ketika suatu ciptaan terealisasi, maka keseluruhan eksistensinya tunduk pada “al-amr” atau perintah ilahi. Ibn Arabi menyatakan bahwa sesungguhnya seluruh entitas di alam semesta adalah “islam”. Ini mengandung makna bahwa keseluruhan basis eksistensi dari tingkat partikel hingga sub-atomik setiap entitas berada dibawah kekuasaan Allah.

Dr. Eric Winkel adalah seorang peneliti spesialis Ibn Arabi, beliau mengajar di Universitas Islam Internasional, Kuala Lumpur, Malaysia, dan Senior Fulbright Scholar di Islamabad, Pakistan. Beliau juga menjabat sebagai Dekan di International Institute of Medicine Cina di Santa Fe, New Mexico.

 

 

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

diggi.id
STAI SADRA
diggi.id
TUTUP