Sadranews. (21/12) STFI Sadra kembali menggelar sajian edukatif untuk masyarakat Indonesia, dalam program rutin bulanan “Ngopi Bareng Filosof III” dengan tema : “Agama, Politik, dan Politisasi Agama”. Acara berlangsung selama tiga jam berturut-turut dengan kehadiran peserta yang membludak hingga keluar, dan dengan khidmat mereka menyimak uraian para narasumber hingga acara selesai. Sebagai pembicara dalam kesempatan kali ini yaitu KH. Jalaluddin Rakhmat, Gus Guntur Romli, dan Dr. Muhsin Labib dengan moderator Dr. Humaidi.
Acara Ngopi Bareng Filosof III secara resmi dibuka langsung Ketua STFI Sadra, Dr. Kholid al-Walid. Beliau mengucapkan selamat datang kepada Para Narasumber dan hadirin sekalian yang datang dari berbagai tempat dan wilayah di Kampus STFI Sadra, sudah menyempatkan waktu untuk ikut hadir menghangatkan acara yang digelar. Kemudian beliau mengawali pembicaraannya dengan mengungkapkan alasan kenapa tema Agama, Politik dan Politisasi Agama diangkat. Isu agama merupakan isu yang sangat seksi sebagai materi politik, bisa diperalat sehingga muncullah beragam politisasi terhadap agama. Atas nama sebuah kepentingan kadang Agama dibuat dagelan murahan. Pemahaman yang jelas dan rasional diperlukan untuk menganalisa masalah ini. Untuk itu, akhirnya panitia mengangkat tema seputar Agama, Politik, dan Politisasi Agama.
Pada kesempatan ini, turut hadir dan menghangatkan acara Mas Rachmat Budiono dengan membacakan puisi tentang Jeritan Rakyat Jelata di Keramaian Jakarta. Sementara itu, pembicara pertama, Dr. Muhsin Labib menjelaskan secara filosofis apa itu agama, politik dan apakah yang dimaksud dengan politisasi agama. Beliau berusaha mengangkat isu agama dan politik dari aspek ontologis.
Pembicara kedua adalah Gus Guntur Romli, beliau merunut sejarah dalam sejarah Islam, bagaimana pertama kali politisasi agama itu muncul, siapa saja yang pertama kali menjadi founding father politisasi agama dalam agama Islam.
Sementara KH. Jalauddin Rakhmat, Pada kesempatan ini beliau memposisikan diri sebagai seorang pemikir yang mengambil analisanya dari kelompok sekuler. Menyampaikan Religio, sebuah petikan bab dari buku berbahasa Jerman yang membicarakan pandangan-pandangan sekuler pada abad yang akan datang. beliau berusaha menganalisa problem agama, politik dan politisasi agama, dengan memberikan kata kunci bahwa sains berhasil menciptakan hal-hal teknis sementara agama memberikan ketenangan bagi para pemeluknya.
Acara kemudian diisi dengan sesi tanya jawab dan iringan seni islami yang dibawakan musisi muda Bang Hendra. Dan hingga akhir acara kampus Sadra dipenuhi oleh para peserta yang hadir. Malam itu, para peserta yang hadir betul-betul menikmati tema yang diobrolkan dan banyak diantara mereka yang memberikan saran dan masukan kepada panitia untuk pelaksanaan berikutnya, baik dari sisi waktu, nama-nama pembicara dan lainnya. Semoga acara Ngopi Bareng Filosof ini terus berlanjut dan memberikan pencerahan kepada umat dan khalayak banyak