A. LATAR BELAKANG
Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbesar di dunia, merupakan lahan strategis bagi perkembangan pemikiran ke-Islaman—terbukti dari adanya beragam pandangan Islam lintas negara yang berkembang dan mengalami proses dialogis yang intensif di dalamnya. Realitas ini jarang dimiliki negara-negara muslim lainnya—terutama kawasan Asia Tenggara, yang umumnya kurang menghargai keragaman, bahkan cenderung menekan pandangan-pandangan yang berbeda seperti kebanyakan negeri di Timur-Tengah. Hal ini berdampak negatif pada matinya kreativitas dan menghambat perkembangan pemikiran keislaman.
Keunggulan tersebut merupakan modal awal yang dimiliki Bangsa Indonesia untuk berkembang dan melahirkan pemikir-pemikir dan pemikiran-pemikiran Islam baru yang tangguh di dunia Islam, karena dihasilkan melalui proses dialektik yang panjang dan intensif, sehingga menjadikan Indonesia sebagai kiblat baru pemikiran ke-Islaman. Kondisi ini sangat dinantikan umat Islam dunia, yaitu lahirnya kembali peradaban intelektual Islam yang pernah ada sebelumnya. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat baru pemikiran Islam, perlu dilakukan usaha substansial, sistematis dan tidak sporadis melalui wadah Perguruan Tinggi Islam sebagai pusat terjadinya dinamika dan interaksi dialogis pemikiran dan pusat pendidikan calon-calon pemikir Islam.
Dalam upaya memenuhi tuntutan tersebut, Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra (selanjutnya dibaca STFI Sadra)—sebagai satu-satunya perguruan tinggi filsafat Islam di Indonesia, lahir dengan memokuskan diri pada pengembangan kajian Filsafat Islam. Ciri khas sistem pendidikan tinggi yang dikembangkannya adalah mengintegrasikan aktivitas riset dalam seluruh proses pendidikan (benchmarking STFI Sadra sebagai center of excellent Research University—yang bagi kebanyakan perguruan tinggi dalam negeri hal ini masih sebatas wacana). Dalam perealisasiannya, STFI Sadra menawarkan proses pembelajaran inovatif—yang mungkin belum tersedia pada sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia, sebagai upaya sintesa dari pendekatan tradisional dan metode pembelajaran kontemporer terhadap studi ilmu-ilmu keislaman. Filosofi dasar pendirian STFI Sadra, adalah harmoni (keserasian) yang ditumbuh-kembangkan dalam proses pendidikan dan lingkungan akademisnya. Suatu harmoni antara etika dan ilmu pengetahuan, antara teori dan praktek, antara nilai-nilai Islam yang kekal dengan metode pendidikan mutakhir yang terbuka bagi kemajuan dan perkembangan teknologi modern; selain juga menyediakan kesempatan terbaik bagi mahasiswa yang berminat memiliki pemahaman mendalam terhadap Filsafat Islam dalam konteks dan perspektif yang komprehensif.
Pemilihan nama Sadra sebaga icon yang diusung STFI Sadra dalam proses pendidikannya, mengacu pada hasil penelurusan mendalam terhadap figur Sadra atau Mulla Sadra—tokoh pemikir dan filosof Muslim terbesar abad 14H/17M. Mulla Shadra telah diakui banyak kalangan sebagai salah satu filosof Islam terbesar di sepanjang sejarah, sekurang-kurangnya dalam empat abad terakhir. Pengaruh milenialnya tampak dari kenyataan bahwa pemikirannya—terutama lewat magnus opus-nya, al-Asfar al-Arba’ah—hampir selalu menjadi rujukan dalam pembicaraan tentang filsafat Islam dewasa ini. Bahkan, bila dibandingkan dengan Eksistensialisme Shadra, Eksistensialisme Heidegger tampak seperti catatan kaki baginya, demikian menurut Henry Corbin—seorang ahli Filsafat Eksistensialisme dari Prancis.
Filsafat Hikmah Shadra memiliki posisi istimewa, dan menandai perkembangan-menentukan, dalam lanskap filsafat Islam. Keistimewaan itu, menurut Fazlur Rahman—seorang ahli filsafat Islam terkemuka yang melakukan kajian kritis atas pemikiran Shandra—terletak pada kenyataan bahwa ia tidak hanya melakukan rekonsiliasi atau kompromi atas arus-arus pemikiran yang berkembang pada zamannya, tetapi bahkan melakukan sintesis yang orisinal lagi solid atas arus-arus pemikiran yang sebelumnya selalu dipandang sebagai saling berlawanan itu.
Dengan menyatupadukan empat aliran yang berbeda-beda—yakni kalam (melalui al-Thusi), filsafat peripatetis (melalui Ibn Sina), tasawuf teosofis (melalui Ibn ‘Arabi), dan al-Hikmah al-Isyraqiyyah (melalui Suhrawardi)—Filsafat Hikmah dianggap menawarkan jalan keluar yang paling argumentatif atas problem-problem fundamental yang diperdebatkan di antara dan di kalangan ahli-ahli teologi, filsafat, kalam, dan tasawuf. Sifat-sifat sintetik pemikrian Shadra ini—dengan inkorporasi al Quran dan hadits yang dilakukannya, telah menjadikan filsafat hikmah tidak hanya sebagai bukti masih hidup dan dinamisnya filsafat Islam pasca Ibn Rusyd, tetapi juga menunjukkan bahwa filsafat hikmah lebih layak disebut sebagai filsafat Islam yang sesungguhnya. Pada pemikiran Mulla Shadra-lah ditemukan keutuhan bangunan pemikiran Islam yang tidak semata menawarkan argumentasi rasional, tetapi juga mengindahkan doktrin agama dan spiritualitas, seperti pada mazhab pemikiran filsafat sebelumnya. Di tangannya, harmonisasi di antara seluruh pemikiran Islam terjadi. Hikmah Muta’aliyah adalah filsafat yang menjelaskan secara argumentasi rasional doktrin-doktrin agama, sekaligus mengantarkan pengkajinya pada kesadaran spiritualitas.
Kelahiran STFI Sadra Jakarta dirintis sejak berdirinya Islamic College for Advanced Studies (ICAS) London cabang Jakarta, yang bekerjasama dengan Universitas Paramadina (yang dipimpin Prof. Dr. Nurcholish Madjid) pada tahun 2001 membuka program studi Pascasarjana Islamic Philosophy dan Islamic Mysticism dengan SK Binbaga Islam Depag No.E/192/2001. Berdasarkan perkembangan yang terjadi dengan adanya animo dan desakan masyarakat yang tinggi terhadap program pendidikan filsafat Islam yang dijalankannya, maka ICAS Jakarta merasa perlu menjadikan dirinya sebagai perguruan tinggi Islam lokal di Indonesia berstandar internasional yang memokuskan diri pada pengkajian Filsafat Islam dan tasawuf yang handal. Maka pada tahun 2012 dengan berbekalkan ijin penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam dari Dirjen Pendis Kementeriaan Agama no. DjI/149/2012), berdirilah Sekilah Tinggi Filsafat Islam Sadra dengan membuka Prodi S1 Filsafat Islam dan Ilmu al-Quran dan Tafsir.
Setelah berhasil menyelenggarakan program S1-Filsafat Islam dan mewisuda angkatan I pada tahun 2016, berbekal kesuksesan mengelola ICAS—bekerjasama dengan Univeristas Paramadina menyelenggarakan program magister Filsafat Islam dan Tasawuf dan menyelenggarakan Sekolah Filsafat Hikmah Muta’aliyah, kini STFI Sadra menghadirkan Program Pascasarjana Magister Filsafat Islam yang didukung SK Dirjen Pendis Kementerian Agama no: 6544/2015. Pembukaan program studi ini, selain didasarkan pada keberadaannya sebagai bidang studi utama dalam upaya melahirkan pemikir-pemikir Islam yang mampu menanggapi beragam perkembangan pemikiran Islam, juga pada hasil analisa masih sangat terbatasnya—jika tidak dikatakan hampir tidak ada—perguruan tinggi Islam di Indonesia yang fokus pada kajian Filsafat Islam. Peluang STFI Sadra dalam megembangkan Prodi Magister Filsafat Islam ini terbuka luas dan prospektif, terutama dalam memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengkaji Filsafat Islam secara komprehensif dan mendalam.
Melalui Program ini, Pascasarjana STFI Sadra ingin mempresentasikan Ilmu-ilmu Islam yang terintegrasi dengan khazanah peradaban Islam yang kaya, melalui kajian mendalam terhadap Filsafat Islam, metodologi studi Islam, serta wacana berbagai persoalan filsafat kontemporer.
VISI
Menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan Filsafat Islam di Indonesia, yang dipersiapkan menjadi Prodi Magister Filsafat Islam terbaik se-Asia Tenggara pada tahun 2030.
MISI
Menyelenggarakan program magister Filsafat Islam secara komprehensif, rasional, kritis-analitis dan metodologis dalam suasana keilmuan yang dialogis dan akhlak islami, yang memampukan mahasiswa meraih prestasi akademik bertaraf internasional.
Mengembangkan kajian filsafat Islam yang setia kepada teks-teks suci agama secara komprehensif, dan merujuk kepada khazanah pemikiran Islam yang berkomitmen kepada rasionalitas, moralitas, integritas dan kemanusiaan universal.
Melakukan pencerahan pemikiran Islam, penelitian, penerbitan, seminar dan forum ilmiah lainnya, dalam mengembangkan tradisi ilmiah Islam yang terbuka dan kritis, serta memahami semangat zamannya dalam mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil-’alamin.
TUJUAN
Menghasilkan Master Filsafat Islam—yang memiliki kapasitas sebagai pemikir dan peneliti, menguasai pemahaman Islam global, memiliki kepekaan terhadap persoalan keilmuan dan kemasyarakatan, problem nilai-nilai dan etika kontemporer, memiliki kesadaran ilmiah serta menguasai kemampuan akademik bertaraf internasional dalam bidang ilmu filsafat Islam yang mencakup:
Tema-tema filsafat Islam sebagai sistem yang utuh.
Menganalisis masalah-masalah interdisipliner filsafat Islam (Tasawuf, Politik Islam, pendidikan, jiwa dan al Quran).
Merespon dinamika wacana filsafat Islam interdisipliner (Tasawuf, Politik Islam, pendidikan, jiwa dan al Quran). Mengajar Filsafat Islam interdisipliner di jenjang Strata 1.
PROGRAM STUDI DAN AKADEMIK YANG DITAWARKAN
Program studi Magister filsafat Islam menyajikan kajian Filsafat Islam dari periode klasik hingga modern, mulai dari mazhab filsafat peripatetik, illuminasi hingga filsafat hikmat. Dalam perealisasiannya prodi ini diperkaya menjadi 6 (enam) bidang konsentrasi (peminatan), yaitu: Filsafat Islam, Tasawuf, Filsafat Politik Islam, Filsafat Jiwa, Filsafat Penndidikan dan Filsafat al-Quran. Beban kredit semester yang ditawar seluruhnya berjumlah 60 sks, termasuk ujian komprehensif dan sidang tesis, yang dapat ditempuh mahasiswa antara 4 – 6 semester di luar program matrikulasi (khusus bagi mahasiswa lulusan S1 non-Filsafat).
Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi dan lulus sidang tesis, berhak menyandang gelar M.Ag (Magister Agama) sesuai SK Dirjen Pendis Kementerian Agama RI no. 33 Tahun 2016 tentang GELAR AKADEMIK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN.
KURIKULUM
Matakuliah Utama
Filsafat Islam I (epistemologi)
Filsafat Peripatetik
Filsafat Barat
Kaidah-kaidah Filsafat
Studi Text Filsafat Islam
Teologi Kontemporer
Filsafat Islam II (Konsep Tuhan dalam Filsafat Islam)
Filsafat Iluminasi
Filsafat Islam III (Eskatologi)
Filsafat Hikmah Muta’aliyah
Filsafat dan Tasawuf Nusantara
Filsafat Tasawuf
Matakuliah Pendukung
Bahasa Arab
Logika
Sejarah Filsafat Islam
Studi Literatur Filsafat Islam
Hermeneutika
Metodologi Penelitian
Seminar Proposal
Bimbingan Tesis
Ujian Komprehensif
Sidang Tesis
Matakuliah Konsentrasi
Konsentrasi Filsafat Islam
Filsafat Manusia
Studi Kitab al-Ilahiyat al-Syifa Ibn Sina
Studi Kitab al-Mashair Mulla Sadra
Perkembangan Filsafat Islam Modern
Konsentrasi Tasawuf (Mistisisme Islam)
Muqadimah Futuhat al-MAkkiyyah
Epistemologi Tasawuf
Studi Teks Tasawuf
Dasar-dasar Irfan Teoritis
Konsentrasi Filsafat Politik Islam
Teori-teori Politik Islam
Sejarah Politik Islam
Islam dan Negara
Teori Kekuasaan
Konsentrasi Filsafat Jiwa
Teori Jiwa dalam Filsafat Islam
Psikologi Barat Modern
Ilmu Nafs Mulla Sadra
Ilmu Nafs Ibn Sina
Konsentrasi Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan dalam Islam
Filsafat Manusia
Psikologi Pendidikan
Jiwa dan Perilaku
Konsentrasi Filsafat al-Quran
Epistemologi al-Quran
Rasionalitas al-Quran
Al-Quran dan Hermeneutik
Kaidah-kaidah Pemahaman Teks Agama
DOSEN PENGAMPU
Dr. Nasaruddin Umar, MA
Dr. Azyumardi Azra, MA
Dr. Amien Abdullah, MA
Dr. Muhammad Jawad As’adi, MA
Dr. Kautsar Azhari Noer, MA
Dr. Yunasril Ali, MA
Dr. Abdul Mudjib
Dr. Haidar Bagir
Dr. Umar Shahab
Dr Kholid Al-Walid
Dr. Muhsin Labib
Ammar Fauzi, Ph.D
Dr. Abdelaziz Abbacy
Dr. Humaidi
Dr. Matius Ali
Dr. Anis Mulachela
Dr. Beny Susilo
Dr.Basrir Hamdani
Dr. Hadi Kharisman
Dr. Zaenal Abidin Bagir
Dr. Wardah al-Katiri, dll.
BIAYA PENDIDIKAN
Biaya Pendaftaran dan seleksi 250.000,-
Biaya SPP per-semester 2.500.000,-(reguler) / Rp. 3.000.000,-(eksekutif)
Biaya Daftar Ulang per-semester 150.000,-
Biaya Seminar Proposal 1.500.000,-
Biaya Ujian Komprehensif 250.000,-
Biaya Sidang Tesis 5.500.000,-
PROGRAM BEASISWA
STFI Sadra memberikan Beasiswa Reguler bagi mahasiswa yang mencapai prestasi akademik IPK >3,5 persemester, yang diberikan mulai semester 1 sampai 4 (syarat dan ketentuan berlaku).
STFI Sadra memberikan Beasiswa Pembibitan Dosen dan Tenaga Peneliti STFI SADRA bagi lulusan S1 STFI Sadra berprestasi, yang mencakup biaya pendidikan, tunjangan bulanan, biaya riset dan biaya sidang tesis, yang diberikan mulai semester 1 sampai 4.
STFI Sadra memberikan Beasiswa Unggulan bagi mahasiswa berprestasi utusan UIN/IAIN/STAIN, yang mencakup biaya pendaftaran, biaya pendidikan persemester dan biaya ujian semester, yang diberikan mulai semester 1 sampai 4 (syarat dan ketentuan berlaku).
WAKTU PERKULIAHAN
Perkuliahan dilaksanakan di Kampus STFI Sadra pada :
Hari Jumat, Jam 16.00 s/d 20.00
Hari Sabtu, Jam 08.00 s.d 16.00
PROSEDUR PENDAFTARAN
Mengisi Formulir pendaftaran secara ON LINE, yang dilengkapi dengan:
Foto Copy Ijazah S1 beserta transkrip nilai yang telah dilegalisir
Melampirkan ijazah penyetaraan bagi lulusan luar negeri dari kemenag atau kemendikbud
Pas Foto berwarna ukuran 3×4 dan 4 x 6 (@2 lembar)
Foto Copy KTP yang masih berlaku
Menyerahkan rancangan atau outline rencana tesis
Melampirkan bukti pembayaran pendaftaran dan seleksi dari
Mengikuti Ujian Masuk (Tes Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Potensi Akademik dan Interview)
JADWAL PENDAFTARAN & SELEKSI
Pendaftaran : 20 Agustus 2017 -29 september 2017
Tempat : Kampus STFI Sadra Jakarta, Jl. Lebak Bulus II no. 2 Jaksel
Tes Masuk : Sabtu: 30 September 2017, jam 08.00-selesai (Tertulis & Interview)
Pengumuman Hasil Tes Masuk : 5 Oktober 2017
Daftar Ulang & Pemberkasan : 6-14 Oktober 2017
Perkuliahan Dimulai : 20 Oktober 2017
JL.Lebak Bulus II no 2 Cilandak Jaksel Telp. 021.29446460.
Cp. Ahmad Jubaeli (0817876314). Lina (08176488890 & 085770574486).
menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional
menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.
Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.