Sadranews-Dalam rangka mempersiapkan semester ganjil 2022/2023, STAI Sadra menggelar rapat para dosen yang diawali dengan arahan dan nasehat Prof. Dr. Hossein Mottaghi selaku Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa Jakarta.
Rapat yang dibuka pukul 14.00 WIB tersebut diiukti oleh para dosen STAI Sadra di ruang rapat STAI Sadra Jakarta, Jumat (2/09/2022) siang.
Dalam kesempatan ini, Prof. Mottaghi dalam arahannya menyampaikan bahwa para dosen sebagai para pendidik mahasiswa hendaknya mensyukuri nikmat besar yang diberikan Allah berupa amanat mengemban misi kenabian yang membimbing dan memberikan pengetahuan kepada umat atau masyarakat.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan tentang poin-poin penting terkait sosok pengajar dan pendidik khususnya pengajar dan pendidik di kampus STAI Sadra Jakarta ini, di antaranya sebagai berikut;
Pertama, mendidik mahasiswa dengan akhlak yang baik adalah hal yang sangat mendasar. Dalam mendidik mahasiswa hendaknya para dosen menganggap mereka seperti anak sendiri dan memperlakukan mereka dengan penuh perhatian dan rasa kasih sayang. Hal ini akan membantu para dosen dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah diamanatkan para orang tua mereka dan mengantarkan mereka kepada cita-cita dan kesuksesan. Untuk itu, jangan sampai mahasiswa yang masih muda dan bersih ini kelak menjadi orang-orang yang berilmu tinggi tapi malah menjadi perusak masyarakat karena tidak dibekali akhlak yang baik. Kelak di hari kiamat para dosen akan dimintai pertanggung jawaban atas tugas mereka dalam mendidik mahasiswa yang masih muda dan bersih tersebut.
Kedua, para dosen harus membaca dan mengkaji kembali materi-materi yang akan disampaikan meskipun materi yang sudah berulang kali diajarkan, agar dapat menjelaskan suatu materi secara mendalam bukan ala kadarnya. Wajib hukumnya untuk muthalaah kembali sebelum mengajar.
Ketiga, STAI Sadra merupakan pengajaran Islam yang terbuka, rasional dan bersumber pada sumber utama Islam. Untuk itu, sangat jelas bahwa STAI Sadra bukan kampus untuk menjadikan mahasiswanya menganut mazhab tertentu.
Keempat, nilai-nilai utama yang terkandung dalam butir-butir Pancasila seperti Tauhid, kemanusiaan, persatuan, hikmah, kebijaksanaan dan keadilan harus ditananamkan kepada mahasiswa karena nilai-nilai Pancasila tersebut adalah ruh Islam.
“Mengajar adalah tugas mulia para Nabi. Seorang pengajar yang menempati kedudukan mulia para Nabi yaitu mengajar haruslah orang yang ahli sholat, ahli doa, ahli zikir dan akrab dengan Al Quran sehingga setiap nafas yang ia hembuskan akan sangat berpengaruh positif kepada mahasiswa yang ia didik. Para pengajar hendaknya mendidik diri mereka dengan akhlak yang baik, sebab orang yang tidak berakhlak baik, tidak mungkin dapat menjadikan orang lain berakhlak baik. Para pengajar hendaknya berada di jalan penyempurnaan diri agar dapat terus mengantarkan anak didik mereka kepada kesempurnaan,” tegasnya dengan penuh semangat di hadapan para dosen STAI Sadra.
Sementara itu, Dr. Kholid Al Walid selaku Ketua STAI Sadra dalam sambutannya menegaskan bahwa semester ganjil 2022/2023 dilaksanakan secara offline karena di samping situasi sudah memungkinkan, dari hasil evaluasi pembelajaran online banyak tidak sesuai harapan. Surat edaran dari kementrian pendidikan juga menegaskan bahwa pembelajaran sekarang ini dilakukan secara offilne. Banyak perguruan tinggi yang sudah melaksanakan program pendidikannya dengan offline walaupun ada sedikit yang melaksanakannya secara hybrid.
Dr. Kholid juga mengingatkan para dosen untuk melaksanakan Tridharma pengajaran, penelitian dan pengabdian sebab tugas seorang dosen tidak hanya mengajar saja, pelaksanaan Tridharma wajib hukumnya dan berpengaruh pada penilaian lembaga pendidikan ini.
“Dalam Tridharma pengajaran seorang dosen harus memenuhi aspek pengajaran yaitu bimbingan kepada mahasiswa dalam menulis skripsi atau tesis dan melakukan penelitian. Dalam Tridharma penelitian seorang dosen harus melakukan penelitian baik itu proyek penelitian dari pemerintah misalnya atau menulis penelitiannya di jurnal terakreditasi dan nama institusi juga harus dicantumkan dalam penelitian tersebut. Dalam Tridharma pengabdian masyarakat bisa dilakukan bimbingan KKN atau melakukan seminar dan khutbah Jumat. Tentu saja dalam seminar dan khutbah Jumat tersebut harus ada surat undangan dan bukti berupa sertifikat,” jelasnya.
Lebih lanjut Dr. Kholid menghimbau para dosen yang belum menyelesaikan pendidikan doktoralnya untuk segera menyelesaikannya. “ Penyelesaian pendidikan doktoral juga akan sangat berpengaruh pada penilaian lembaga pendidikan ini,” imbuhnya.
Dalam rapat ini, beberapa dosen juga menyampaikan pendangan dan memberikan saran-saran untuk efektivitas belajar mengajar dan kemajuan STAI Sadra Jakarta.