Praktik Politik Dinilai Suram : Perwakilan 15 Negara Merumuskan Pemikiran Baru

IMG_1676.minSekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra dan Sadra International Institute menggelar Konferensi Internasional Pemikiran Ilmu-ilmu Kemanusiaan dalam Islam yang Pertama, 19-20 November 2014, di Jakarta. Yang ingin dicapai melalui konferensi ini adalah revolusi mental dunia pendidikan, politik, dan agama.

”Perubahan diharapkan, dari tukang jadi pekerja,” ujar Husain Heriyanto, Ketua Komite Pengarah Konferensi Internasional Pemikiran Ilmu-ilmu Kemanusiaan dalam Islam yang Pertama (The First International Conference on Thoughts on Human Sciences in Islam/IC-THuSI), Kamis (20/11), di Jakarta.

Husain mengemukakan, tukang bertindak atas dasar stimulus dan respons yang mekanistis dan transaksional. Sementara pekerja bertindak atas dasar komitmen dan tanggung jawab. Praktik dunia politik, menurut Husain, dinilai suram. Para politisi dinilai sebagai tukang yang tidak mengenal visi dan karakter kemanusiaan.

Ketika filsuf Plato dan Al Farabi berbicara tentang kemuliaan pekerja politik, para politisi kita sibuk memanipulasi kehendak rakyat. Ketika Bung Hatta mencontohkan integritas dan kesederhanaan, para politisi kita mempertontonkan oportunisme dan kepalsuan. Ketika Hannah Arendt menyebut politik sebagai pentas kerja kemanusiaan, para politisi memperlakukan politik sebagai media transaksi.

”Di dunia keagamaan pun sekarang juga kita temukan tukang-tukang ibadah, pendoa, dan pengkhotbah yang tidak menyapa jiwa dan nurani umat. Sering kali ada pentas menebar kebencian dan permusuhan sesama warga,” ungkap Husain.

Pemikiran baru
Perwakilan dari 15 negara hadir merumuskan pemikiran-pemikiran baru tentang keilmuan humaniora itu. Latar belakang diselenggarakannya konferensi ini ada dua hal, yaitu krisis kemanusiaan yang menunjukkan ketidakmampuan serta ketidakpercayaan diri ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk mengatasinya. Kedua, krisis kekerasan oleh rasialisme, diskriminasi, dan dehumanisasi akibat peran agama yang tidak dipraktikkan.

Peserta dari 15 negara meliputi Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, India, Pakistan, Iran, Qatar, Aljazair, Nigeria, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Indonesia. Para ilmuwan dari negara-negara itu mempresentasikan 79 tulisan ilmiah.

”Kami mencoba mendialogkan dimensi kemanusiaan dan religiositas,” kata Husain, peneliti pada Sadra International Institute, yang juga pengajar Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Pemikiran keilmuan baru itu diharapkan sebagai bagian evolusi untuk perubahan yang lebih baik. Perkembangan terakhir keilmuan menyebabkan sifat mekanistis manusia yang berorientasi pada pendapatan yang terukur.

Masudul Alam Choudhury, ilmuwan sosial ekonomi Universitas Toronto, Kanada, memaparkan, semesta memiliki keteraturan. Di dalamnya, ada keilmuan yang pasti mengerucut pada kebenaran yang sama. ”Pemikiran baru dari kesatuan berbagai pengetahuan menjadi suatu evolusi,” ujar Masudul.

Ilmuwan dari Iran, Ali Akbar Rashad, menekankan fitrah manusia. Keilmuan seharusnya berpusat pada manusia dengan fitrahnya yang baik sehingga keilmuan diarahkan selalu menuju kebaikan. (NAW)

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

STAI SADRA
TUTUP