Jakarta 25/08 Deputy Bidang Riset STFI Sadra Dr. Ammar Fauzi berkesempatan menjadi pembicara dalam acara Workshop Peningkatan Pelayanan Akademik dengan tema “Peningkatan Fasilitas Akademik Untuk Memenuhi Kompetensi Lulusan yang Berkualitas” yang di selenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan Kompetensi yang harus dikuasai oleh Aparatur Negara di FST di lingkungan PTAI. Selain itu juga untuk Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang fasilitas pendukung perkuliahan yang diberikan di Fakultas, serta mengetahui kekurangan-kekurangan fasilitas tersebut dalam pemenuhan kompetensi lulusan.
Dalam kesempatan ini Dr. Ammar Fauzi berkesempatan mempresentasikan hasil riset beliau terhadap perkembangan sains dan teknologi di Iran. Menurut beliau, Sains dan Teknologi sebenarnya telah menjadi perhatian khusus masyarakat Iran bahkan ketika sebelum Revolusi Islam terjadi. Namun perkembangan Sains dan Teknologi itu sendiri berbanding lurus dengan kemandirian Nasional. Rakyat Iran yang sejak awal menyadari hal ini melakukan upaya-upaya yang berdampak secara politis terhadap kemandirian Nasional melalui pergantian kekuasaan berikut sistem dan ideologi negara. Program-program pengembangan Sains dan Teknologi yang sekarang berkembang di Iran termasuk diantaranya pengembangan Nuklir sebenarnya adalah program-program yang telah ditetapkan sebagai program nasional pada zaman kekuasaan Shah Reza dan Program ini di dukung oleh Negara-negara seperti Inggris dan Prancis, Namun negara-negara ini menarik dukungannya terhadap pengembangan Sains dan teknologi karena masyarakat Iran menghendaki kemandirian Nasional yang tidak lain adalah di wujudkan dengan pergantian kekuasaan politik.
Dr. Ammar menambahkan bahwa Melalui program elaborasi industri dan perguruan berbasis ekonomi, universitas-universitas di Iran, sudah mengembangkan sains dan teknologinya sampai pada tahap industri. seperti Bio-Teknologi, Nano-Teknologi dan persenjataan. Sebagai negara yang sejak Revolusi berada dalam gelombang embargo ekonomi, perdagangan dan Bank, Iran mengalami banyak keterbatasan anggaran, meski demikian kemajuan di bidang di bidang sains dan teknologi dapat mengejutkan banyak pihak.
Dalam penjelasan penutupnya Dr. Ammar menyatakan bahwa Posisi Iran di kawasan Timur Tengah merupakan 1 dari tiga Negara unggul di bidang sains dan teknologi yang membuat media barat menyanjungnya. Majalah terkemuka SCIENCE pada septembar 2005 menerbitkan laporan tentang Revolusi sains di Iran dan belakangan ini Washington Post menyoroti Sains sebagai bagian dari Revolusi Islam di Iran.