Sadranews-Dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Hikmat Al Mustafa, Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Prof. Dr. Hossein Mottaghi dalam tausiahnya menjelaskan bahwa bukan hanya manusia biasa, para nabi pun mendapatkan bimbingan dari Allah. Bimbingan para nabi melalui wahyu sedangkan bimbingan untuk manusia biasa melalui para nabi. Dalam Al Quran disebutkan dua hal yang dapat menyelamatkan manusia dari bencana dan petaka di dunia. Pertama keberadaan Nabi Muhammad saw di tengah masyarakat. Selama beliau berada di tengah masyarakat maka azab dan bencana tidak akan diturunkan kepada masyarakat tersebut. Kedua adalah istighfar yang dilakukan oleh seseorang atau masyarakat akan menyelamatkan mereka dari azab dan bencana. Dikisahkan bahwa ketika Imam Ali Ridho as berada di tengah kerumunan orang-orang dalam masjid, seseorang yang berprofesi sebagai petani mengeluhkan nasibnya dan berkata, “Wahai kekasih Allah saya berada dalam kesulitan di mana tanaman saya kering dan tidak menghasilkan apa-apa, apa yang harus saya lakukan?” Beliau menjawab, “Lakukan istighfar”. Kemudian orang lain bertanya kepada beliau, “Wahai kekasih Allah, saya orang miskin, banyak hutang dan hidup penuh kesulitan, apa yang harus saya lakukan?” beliau menjawab, “ Lakukan istighfar”. Kemudian orang ketiga bertanya kepada beliau, “Wahai kekasih Allah, sudah lama sekali saya tidak punya anak dan saya ingin anak laki-laki, apa yang harus saya lakukan?” beliau juga menjawab, ”Lakukan istighfar”.
Ia melanjutkan, lalu orang lain dengan heran bertanya, “Wahai Imam, ada tiga orang dengan pertanyaan dan keluhan yang berbeda tapi kenapa jawaban anda sama?” beliau berkata, “Ini bukan perkataan saya, tapi ini firman Allah dalam Al Quran bahwa melalui istighfar Allah akan memperbanyak rezeki dan keturunan”. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa meskipun Nabi Muhammad saw sudah tidak ada bersama kita tapi amal perbuatan manusia disampaikan kepada beliau minimal dua kali dalam satu minggu yaitu pada Senin dan Kamis sehingga Nabi Muhammad saw beristighfar (memohon ampunan kepada Allah untuk manusia). Artinya istighfar Nabi Muhammad saw tersebut merupakan jaminan bahwa Allah tidak akan menurunkan azab dan bencana. Betapa penting dan tingginya kedudukan istighfar dalam Islam sehingga memiliki dampak yang luar biasa termasuk bagi keselamatan manusia. Keterangan Al Quran mengenai kedudukan istighfar yang sangat tinggi terkait dan terjelma dalam acara Halal Bihalal. Dalam acara Halal Bihalal, pertama orang-orang menemui orang tua mereka dan meminta maaf kepada mereka. Kemudian para orang tua memberi maaf dan memohon ampunan kepada Allah untuk anak-anak mereka sebab istighfar para orang tua untuk anak-anak mereka akan terkabul sebagai mana yang dilakukan Nabi Muhammad saw tatkala beristighfar untuk umatnya.
“Begitu membudaya acara Halal Bihalal di Indonesia sehingga seolah-olah ibadah puasa selama satu bulan tidak sempurna tanpa menggelar acara tersebut. Dalam jiwa manusia yang sangat berharga karena ada ruh Tuhan yang ditiupkan jika amarah, dengki dan dendam dibiarkan di dalamnya maka akan merusak jiwa yang sangat berharga itu layaknya api dalam arang yang menyala akan dengan cepat membakar karpet permadani yang mahal ketika dibiarkan terjatuh di atasnya. Sebaliknya, ketika amarah, dengki dan dendam segera dibuang maka jiwa manusia akan terselamatkan dari kerusakan. Untuk itu, acara Halal Bihalal penting digelar agar amarah, dengki dan dendam tidak terpendam lama dalam jiwa sebab dengan saling memaafkan satu sama lain amarah, dengki dan dendam yang terpendam itu akan hilang dari jiwa manusia,” tegas Prof. Mottaghi.
Sementara Ketua STAI Sadra, Dr. kholid Al Walid dalam sambutannya pertama-tama mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh hadirin. Kemudian ia menceritakan pengalaman personalnya ketika doanya terkabul dan merasakan kemuliaan bulan suci Ramadhan. Ia merasakan di saat hari-hari Ramadhan meskipun dengan tidur di malam hari yang sebentar ia dapat menulis dua artikel sekaligus yang berjudul “Tafsir Sabar” dan “Tafsir Mudik”. Ia menutup sambutannya dengan menyampaikan pelajaran tentang kesabaran dalam kehidupan dengan menceritakan kisah hidup sahabatnya yang penuh cobaan hingga akhirnya meninggal dunia.
Hal senada juga disampaikan Ketua Prodi Magister Aqidah dan Filsafat Islam (MAFI), Dr. Umar Shahab bahwa doa satu orang saleh saja dapat mengguncang dunia, apalagi doa yang dipanjatkan sekumpulan orang-orang saleh. “STAI Sadra adalah kumpulan orang-orang yang luar biasa yang ketika berkumpul bersama dan berdoa akan terkabul serta ketika serius melakukan agenda besar maka akan terrealisasi,” ungkap Dr. Umar di hadapan para dosen dan karyawan Yayasan Hikmat Al Mustafa.
Sebagaimana diketahui bahwa acara Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Hikmat Al Mustafa tersebut dibuka pukul 10.00 WIB dengan bacaan kalam ilahi yang dilantunkan oleh Ustadz Usep Irawan dan dihadiri oleh para karyawan dan dosen di Auditorium Al Mustafa STAI Sadra, Kamis (2/5/2024) pagi.
Setelah doa penutup yang dibacakan oleh Dr. Hasyim Adnani, seluruh hadirin saling bermaaf-maafan dengan bersalaman dan berangkulan satu sama lain dalam suasana penuh khidmat, lalu diakhiri dengan poto bersama.