Prosesi Wisuda Ke-3 Sukses, STFI Sadra Ucapkan Terimakasih

Sadranews- Kampus Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra Jakarta kembali menggelar acara prosesi Wisuda ke-3 Program Sarjana Strata-1 dengan mengusung tema “Tantangan Islam di Era Dunia Baru 4.0”. Diangkatnya tema penting ini mengingat kemunculan beragam isu dan persoalan baru yang tak terbayangkan sebelumnya sedemikian cepat dan mempengaruhi ruang-ruang kehidupan umat manusia. Bahkan agama menjadi “korban” pertama atas ekses era dunia baru 4.0 yang sedang kita hadapi saat ini.

Acara Wisuda ke-3 yang dibuka pukul 7.30 WIB tersebut dihadiri para dosen, mahasiswa beserta keluarga wisudawan-wisudawati, karyawan dan para tamu undangan. Turut hadir pula Prof. Dr. Hossein Mottaghi, Dr. Kholid Al Walid, MA, Prof. Dr. Tibb Raya, MA, Dr. Suwendi, M.Ag, Prof. Dr. Rd. Mulyadi Kartanegara dan sejumlah tokoh lainnya di Auditorium Al Mustafa STFI Sadra, Sabtu (14/3). Dan Seusai lantunan Kalam Ilahi, Sidang Terbuka Senat STFI Sadra Jakarta dibuka langsung oleh Ketua STFI Sadra, Dr. Kholid Al Walid, M.Ag.

Dalam sambutan laporan pelaksanaan kegiatan yang diwakilkan oleh PK. III Bidang Kemahasiswaan, Hasyim Adnani, MA mengucapkan banyak terima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir, terutama kepada orang tua wisudawan-wisudawati yang datang dari jauh, mengingat mahasiswa STFI Sadra terdiri dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, beliau menyampaikan prestasi-prestasi yang ditorehkan wisudawan-wisudawati selama menempuh jenjang S1 di STFI Sadra baik tingkat lokal, nasional hingga mancanegara. “Alhamdulillah Wisudawan-wisudawati berhasil menorehkan beragam pretasi gemilang selama menjadi anak didik kami. Mereka adalah para mahasiswa/i yang luar biasa, selain cerdas dalam keilmuan, berhati bersih juga  berakhlak Islami,” tegasnya di hadapan hadirin termasuk orang tua mereka.

Sebagai Ketua Yayasan Hikmat al Mustafa, Prof. Mottaqhi dalam sambutannya memberikan apreasiasi yang tinggi kepada para wisudawan-wisudawati STFI Sadra sebagai generasi muda bangsa Indonesia yang hari ini telah memberikan kebanggaan luar biasa kepada ayah dan ibu mereka. Mereka merupakan wujud dari semua prosesi yang terlaksana hari ini sebagai bentuk syukur kita atas rahmat dan karunia Allah. Di antara 7 pesan penting yang beliau tekankan bahwa Akhlak dan spiritualitas merupakan dua unsur utama dan tak tergantikan dalam dunia modern dan masa depan. Tanpa dua unsur ini, masyarakat dunia tidak akan meraih kesempurnaan. “Selain belajar, kalian sebagai simbol ilmu dan profil spiritualitas harus selalu menjadi lentera petunjuk masa depan dengan inspirasi Islam dan Alquran.  Kebahagiaan bangsa Indonesia dicapai dengan kompetensi generasi muda yang terus meningkat dan menjelma sebagai elemen penentu yang melandasi kemajuan negara. Jangan sampai kalian tertinggal. Perkuat tekad kalian dan dedikasikan diri kalian dengan bekal pengetahuan Islam untuk kemajuan bangsa muslim Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Tibb Raya, MA WaKopertais Wil I DKI Jakarta, dalam sambutannya, mengucapkan selamat dan sukses untuk para wisudawan-wisudawati, dan selamat kepada Civitas Akademika STFI Sadra yang telah menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan menyelenggarakan prosesi wisuda ini. Selain memberikan arahan terkait dengan skala prioritas Kopertais Wil I DKI Jakarta dan terobosan-terobosan yang dicapai, beliau juga memberikan informasi bahwa ruang lingkup Kopertais kita menjadi bertambah dengan Banten. Semoga ini merupakan bentuk pengkhidmatan kita untuk semua lembaga dan perguruan tinggi di DKI dan Banten.

Beberapa nasihat beliau sampaikan untuk para wisudawan-wisudawati dengan membawakan hadis dari Sayidina Ali Karamullahu Wajhah bahwa tatkala kita diajari satu ilmu, maka sebetulnya kita menjadi budak dari ilmu pengajar tersebut. “Kita harus mampu membaca situasi zaman dan pengetahuan di setiap masa agar dapat berpikir untuk langkah-langkah masa depan. Jangan pernah lelah untuk menuntut ilmu. Raihlah predikat ilmu hingga batas paling akhir dan lanjutkan studi kalian pada jenjang berikutnya,” pesannya.

Dalam orasi ilmiah bertema “Tantangan dan Strategi PTKI Dalam Menghadapi Era Industri 4.0”, Dr. Suwendi, M.Ag. (Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam  RI) menjelaskan bahwa Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Indonesia menurutnya memiliki demografik bonus karena usia produktifnya lebih banyak dari usia non produktifnya di era industri 4.0.

Tetapi tantangan era ini begitu beratnya, karena beberapa pijakan; hidup dalam lautan data/informasi,  dihadapkan pada pilihan-pilihan rumit  di era pascakebenaran (post-truth), degradasi nilai-rasa sosial kemanusiaan, buramnya sumber kebenaran, hilangnya profesionalitas,  semua menjadi narasumber, menempuh cara instan dan berpola pikir hitam-putih. Jika hal ini terjadi sangat membahayakan bagi perkembangan bangsa pada era berikutnya. Bahkan data tentang gen milenial dan ekstrimisme sedemikian meningkat. “Musuh bersama kita saat ini sesungguhnya adalah ekstremisme akut, hasrat saling memusnahkan, perang, intoleransi serta rasa benci di antara sesama umat manusia, yang semuanya mengatasnamakan agama,” paparnya mengutip poin-poin dalam Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan di Abu Dhabi.

Dalam kesempatan ini, pemberian Sadra Awards, sebuah ajang bergengsi yang digelar STFI Sadra untuk memberikan penghargaan kepada Insan Akademisi, cendikiawan, tokoh Indonesia atas kiprah dan peranannya dalam mengembangkan pemikiran keislaman di Nusantara dan dunia, diberikan kepada Prof. Dr. Mulyadi Kartanagara atas peran dan kiprahnya yang luar biasa dalam keilmuan di tanah air. Beliau dikenal sebagai tokoh pemikir dan filosof di tanah air yang telah banyak menuliskan karya. Hingga saat ini ada sekitar 60 karya orisinal tulisan tangan beliau.

Ketua STFI Sadra kemudian membacakan SK Lulusan STFI Sadra Tahun 2019-2020, yang terdiri dari 60 wisudawan dari dua prodi. Prodi Akidah dan Filsafat Islam berjumlah 25 orang dan prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir berjumlah 35 orang. Kemudian dilangsungkan prosesi wisuda dan diumumkan juga beberapa mahasiswa berprestasi yang terdiri dari 6 kategori: kategori wisudawan  dengan IPK terbaik, kategori wisudawan berprestasi di bidang Seni dan Kebudayaan, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Organisasi dan Kemahasiswaan, kaligrafi, dan hafalan 30 juz Al Qur’an. Puncaknya, Lufaefi asal Brebes, wisudawan prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir diumumkan sebagai wisudawan Teladan STFI Sadra tahun 2020 dengan predikat luusan berkualitas unggul yang terintegrasi dalam dirinya secara berimbang dan proporsional, baik kompetensi akademik, kemampuan berbahasa asing, kemampuan meneliti dan menghasilkan karya ilmiah produktif, kepiawaian berorganisasi, kecerdasan sosial dan terutama memiliki kepribadian islami. Hal ini terbukti dengan karya risetnya tentang “Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah dalam Dinamika Kerukunan Umat Beragama di Kota Pekalongan” yang mendapat penilaian terbaik dari Balitbang Kemenag RI tahun 2019.

Dalam sambutan pelepasan wisudawan-wisudawati, Dr. Kholid mengingatkan bahwa predikat sarjana tidak mungkin bisa diraih tanpa perjuangan dan doa seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh derita. Jerih payahnya dapat terobati ketika melihat kalian sukses meraih cita dan menjadi seorang sarjana. Sambutan ini diiringi lagu Umi yang dibawakan oleh Tim Padus STFI Sadra dengan untaian kata-kata mutiara dalam bahasa arab tentang kemuliaan seorang Ibu. “Kampus STFI Sadra adalah rumah kalian, pintu selalu terbuka kapan saja kalian akan kembali. Ketika lelah dalam perjalanan, mampirlah ke rumah kalian ini. Jangan pernah melupakan orang-orang yang telah berjasa menjadikan kalian seperti sekarang, khususnya ibu dan ayah kalian. Doakan kami yang hanya bisa sedikit berkhidmat dalam perjalanan hidup kalian. Semoga ini bisa menjadi amal shaleh di alam akhirat kelak,”ungkapnya diiringi isak tangis hadirin yang tak terbendung akibat suasana syahdu yang menyelimuti seisi ruangan dan menyentuh hati.

Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ustadz Abdullah Beik, MA dan dilanjutkan poto bersama.

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

diggi.id
STAI SADRA
diggi.id
TUTUP