Sadranews-Dalam rangka menggali hikmah dan nilai Al Qur`an, menyebarluaskan dan menanamkannya dalam kehidupan, Olimpiade Al Qur`an Nasional Tahun 2023 dengan judul “Refleksi Nilai Qur`ani untuk Penguatan Moderasi” digelar pukul 9.00 WIB di STAI Sadra.
Acara Pembukaan Olimpiade Al Qur`an Nasional ini diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh Nanda Saputra dan dilanjutkan dengan menyayikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh hadirin dengan kompak dan berlangsung hikmat.
Dalam acara ini, Kegiatan Olimpiade Al Qur`an Nasional yang diselenggrakan oleh Darul Qur`an Al Mustafa bekerjasama dengan STAI Sadra secara resmi dibuka oleh Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Prof. Dr. Hossein Mottaghi di Aula Al Mustafa STAI Sadra Jakarta, Selasa (7/03/2023) pagi.
Dalam sambutannya Prof. Mottaghi menyampaikan tujuan penyelenggaraan Olimpiade Al Qur`an Nasional ini untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan terhadap Al Qur`an. Memperhatikan Al Qur`an, meningkatkan kemampuan di bidang Al Qur`an dan menambah pengetahuan tentang Al Qur`an berperan besar dalam menumbuhkan pelita dan spiritualitas dalam sebuah lembaga pendidikan dan para civitas akademiknya.
Dalam Hadis, Imam Ja`far Shodiq menyebutkan tiga ciri penting yang harus dimiliki para pelajar, para pengajar, para peneliti, para pelantun dan para hafiz Al Qur`an. Pertama, tunduk dan berpasrah diri kepada Allah di setiap langkah kehidupan personal maupun sosial. Kedua, berhati lembut dan penuh kasih sayang kepada semua orang. Ketiga, takut dan hanya berharap kepada Allah. Kemudian Imam Ja`far Shodiq mengingatkan bahwa orang-orang yang tidak mempunyai tiga ciri tersebut atau tidak berusaha untuk memilikinya, maka mereka telah meremehkan keagungan Allah dan tidak memahami kebesaranNya. Seburuk-buruknya perbuatan manusia kepada Allah adalah tidak memahami kebesaran Allah. Orang yang lebih banyak membaca, menghafal, mempelajari, dan mengajarkan Al Qur`an, di sisi Allah tanggung jawabnya juga lebih besar. Tanda-tanda Al Quran diabaikan adalah tidak perduli dengan tiga ciri tersebut.
“Karena itu, Olimpiade Al Quran ini diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan terhadap Al Quran, mengimplementasikan nilai-nilai Al Qur`an dan berakhlak sesuai Al Qur`an. Semoga olimpade Al Qur`an ini bermanfaat dan dapat menumbuhkan tiga ciri penting tersebut dalam masyarakat khususnya dalam diri civitas akademik STAI Sadra,” pesannya di hadapan para mahasiswa/i peserta olimpiade, para dosen dan para juri.
Sementara itu, Ketua STAI Sadra, Dr. Kholid Al Walid dalam sambutannya, menjelaskan satu keluhan Rasulullah saw yang tercantum dalam surat al Furqon ayat 30, “Dan Rasulullah berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Qur’an ini diabaikan.” Ada orang-orang yang hanya membaca dan menghafal Al Qur`an tanpa memahaminya. Dalam sejarah sosok Ibnu Muljam tercatat sebagai ahli ibadah dan hafiz Al Qur`an namun perbuatan brutalnya bertolak belakang dengan ajaran Al Quran. Karena itu di samping zahir Al Qur`an batin Al Qur`an juga harus diperhatikan. Dalam kitab Yanabi`ul Mawaddah, Al Qunduzi Al Hanafi menyebutkan dua macam Al Qur`an, yaitu Al Qur`an yang diam dan Al Qur`an yang berbicara.
Dalam hal ini, sosok seperti Rasulullah saw adalah Al Qur`an yang berbicara, sebab Ummu Salamah berkata, “Seluruh diri Rasulullah adalah Al Qur`an.” Terkadang umat Islam menjaga Al Qur`an yang diam dan melalaikan Al Qur`an yang berbicara. Dalam kitab al Bukhori disebutkan bahwa Rasulullah saw berkata, “Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara penting yaitu Al Quran dan Ahlulbaitku, maka barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya niscaya ia tidak akan tersesat setelahku selamanya. Aku ingatkan kalian kepada Ahlulbaitku.” Kalimat “Aku ingatkan kalian kepada Ahlulbaitku” ini tiga kali diucapkan oleh Rasulullah saw.
“Al Qur`an dan Ahlulbait adalah dua hal yang takterpisahkan, sebagaimana dalam hadis disebutkan bahwa Al Qur`an bersama Ahlulbait dan Ahlulbait bersama Al Qur`an, keduanya tidak akan berpisah sampai kelak menjumpai Nabi di telaganya. Kita tentu menggali keduanya baik Al Qur`an yang diam maupun Al Qur`an yangh berbicara. Semoga olimpiade ini menambah keimanan terhadap Al Qur`an dan kedua Al Quran yang diam dan berbicara itu menjadi pedoman dalam kehidupan,” tegasnya.
Acara pembukaan Olimpiade Al Qur`an ini ditutup dengan pembacaan doa yang dipandu oleh Dr. Hasyim Adnani, MA, Waka III Bidang Kemahasiswaan STAI Sadra.