Sambutan Hangat STF Driyarkara atas Kunjungan STFI Sadra

Ketua STFI Sadra Dr. Kholid Al Walid, M.Ag dan Direktur Al Mustafa International University (MIU) Perwakilan Indonesia, Dr. Hossein Mottaqhi melakukan kunjungan dan pertemuan dengan Ketua STF Driyarkara, Romo Thomas Hidya Tjaya, Ph.D dan A.Nugroho Widiyono, M.Hum (WK. II STF Driyarkara) di gedung STF Driyarkara, Kamis (15/10/2020) siang.

Meskipun kondisi masih belum stabil akibat Covid-19, akan tetapi kerinduan untuk bersilaturahmi tak bisa dielakkan lagi. Ketua STF Driyarkara menyambut kedatangan Ketua STFI Sadra dan Direktur MIU Perwakilan Indonesia dengan penuh rasa syukur, kehangatan dan kebahagiaan.

Dalam pertemuan ini, pertama-tama Ketua STF Driyarkara mengucapkan selamat datang di Kampus STF Driyarkara dan mempersilahkan Ketua STFI Sadra dan Direktur MIU Perwakilan Indonesia untuk terlebih dahulu mengawali pembicaraan pada kesempatan yang berharga ini.

Dalam sambutannya, Dr. Kholid mengucapkan terima kasih sebesarnya  atas kesediaan STF Driyarkara menerima kunjungan STFI Sadra dan Direktur MIU Perwakilan Indonesia walaupun dalam situasi Covid-19. Beliau menjelaskan bahwa jauh sebelumnya antara STFI Sadra dan STF Driyarkara sudah banyak melakukan beragam aktivitas dan kerjasama, semisal menghadirkan dosen-dosen dari STF Driyarkara untuk mengajar di STFI Sadra, bahkan dulu, Romo Thomas pun di awal pendirian kampus STFI Sadra pernah mengajar anak-anak mahasiswa kami dan di antara mereka ada yang melanjutkan belajar pada jenjang S3 di STF Driyarkara. “Semoga kunjungan dan silaturahmi ini bisa memperkuat dan melebarkan cita-cita yang diemban bersama dalam mengenalkan dan menyebarluaskan kajian filsafat di tanah air” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Mottaqhi dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Ketua STF Driyarkara karena telah menyambut dan menerima kehadiran beliau dengan baik di kampusnya. Kemudian, Dr. Mottaghi menyampaikan maksud kedatangannya adalah ingin lebih jauh mengenal dan bersilaturahmi dengan pimpinan dan melihat lebih dekat kampus STF Driyarkara yang didirikan sejak tahun 1969 ini. Juga mengenal aktivitas dan program yang dijalankan serta model pendidikan dan pembinaan yang dikembangkan di kampus STF Driyarkara. Selain itu, beliau pun memperkenalkan Al Mustafa International University Iran terkait kondisi dan perkembangan yang ada saat ini. Di MIU Iran, kita memiliki 60 Perwakilan di luar negeri, salah satunya di Indoensia. Sementara di Iran sendiri ada 5 kampus besar dan salah satunya adalah Sekolah Tinggi Hikmat dan Studi Agama-agama. Yang menjadi fokus kajian adalah agama agama besar dunia yang termasuk di dalamnya Agama-agama Ibrahim.

Kemudian, Dr. Mottaqhi juga menyampaikan bahwa ada Pusat Riset dibawah MIU Iran yang fokus pada kajian agama agama dari berbagai dunia dan telah banyak menghasilkan temuan-temuan baru, karya, buku dengan mengedepankan keterbukaan dan dialog dalam wilayah filsafat dan teologi. Di samping itu, MIU Iran pun memiliki hubungan yang baik dengan Vatikan dan ada sekitar 100 buku tentang Kristen dan Gereja sudah diterjemahkan ke dalam bahasa persia semisal buku tentang Doktrin Gereja, Sejarah Agama Kristen, Sejarah Gereja, Hubungan Akal dan Agama dan banyak lagi karya-karya lainnya.

Beliau menambahkan bahwa saat ini, ada sedikit masalah yang dihadapi bersama dari masing-masing agama yang kita anut yaitu sesama kita para penganut agama Ibrahim satu dengan yang lainnya kurang saling mengenal. Sebetulnya kita menyakini bahwa ketiga agama Ibrahim ini adalah agama tauhid. Dan pertemuan seperti ini menjadi penting untuk semakin mendekatkan satu dengan yang lainnya.

Dr. Mottaqhi mengusulkan beberapa tawaran kerjasama kepada Ketua STF Driyarkara yang menjadi titik awal dalam merealisasikan cita-cita itu, antara lain membangun hubungan lebih dekat dan kerjasama ilmiah dengan STFI Sadra atau dengan MIU Iran, pertukaran mahasiswa STFI Sadra dan STF Driyarkara, melakukan Short Course ke Iran dengan tema yang disepakati dan diperlukan oleh pihak STF Driyarkara (praktisnya 10 dosen) setelah kondisi Covid-19 ini mereda karena selama 30 tahun belakangan Dosen-dosen dari saudara kita Kristen di Indonesia belum pernah ada yang diberangkatkan. “Sekiranya ada stigma yang kurang baik ditujukan ke Iran oleh beragam media, yakinlah bahwa stigma itu tidak benar dan nanti jika berkunjung langsung ke Iran, akan dengan jelas terlihat fakta yang sebenarnya,” pungkasnya.

Ketua STF Driyakara Romo Thomas mengucapkan terima kasih atas kunjungan ke kampusnya ini. Atas undangan untuk berkunjung ke MIU Iran, beliau pun sangat berterima kasih dan berharap mudah mudahan bisa segera terealisasikan. Beliau sangat berbahagia mendengar paparan yang disampaikan tentang MIU Iran dan perkembangan di Iran sendiri yang telah menghasilkan banyak karya dan alumni yang sangat mengagumkan, terutama kepada Dr. Mottaqhi yang sangat paham dan mendalami Kristologi. Apa yang dia sampaikan betul sekali dan sangat penting untuk mengedepankan sikap terbuka dan berpikir kritis.

Romo Thomas kemudian menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh bagi kami gereja Katholik adalah untuk semakin dekat dengan Tuhan, jalurnya harus belajar filsafat, karena kita percaya kepada Tuhan yang telah memberikan rasionalitas kepada kita. Oleh karena itu, di dalam pendidikan calon Pastur, kami melakukan minimal 2 tahun pendalaman tentang filsafat. Walaupun awalnya ada sebagian yang masih awam, tapi dengan berjalannya waktu mereka pun mulai paham dan semakin terbuka akal budinya. Begitu juga para dosen dalam mengajarkan bahwa ajaran agama berinti pada ajaran rasonalitas dan kita mesti memperbanyak para tokoh dan cendikiawan seperti Dr. Hossein Mottaqhi ini yang dengan serius mendalami kristologi.

“Seseorang yang mendalami dan menggali filsafat dan rasionalitas terhadap Agama-Agama Ibrahim akan membantu dalam menangani masalah radikalisme beragama, karena kita ketahui radikalisme pasti menghancurkan manusia. Apa yang dilakukan oleh STFI Sadra dan MIU Iran patut mendapatkan penghargaan yang tinggi dalam rangka menyebarkan pemahaman filosofis dan rasionalitas. Begitu juga untuk masyarakat umum, walaupun kita ketahui tidak semua penganut agama suka dengan filsafat, bahkan ada yang jadi atheis, akan tetapi kita harus belajar dengan akal budi agar lebih menyatukan kita semua,” tegasnya.

Setelah selesai beberapa sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan cindramata dan pemberian hadiah berupa buku-buku yang dicetak oleh pihak STFI Sadra dan STF Driyarkara. Bukti karya nyata bagi kedua lembaga untuk pengembangan keilmuan di masa yang akan datang. Kemudian dilakukan kunjungan ke perpustakaan STF Driyarka yang terdiri dari 2 lantai dan memiliki koleksi buku yang berjumlah hingga puluhan ribu dan Gedung Pasca Sarjana STF Driyarkara.

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

STAI SADRA
TUTUP