Semalam Bersama Al Quran Dihadiri Oleh Para Qori dan Hafidz Quran Nasional dan Internasional

Jakarta 10/07/2014. Sekolah tinggi filsafat islam Sadra menyelenggarakan sebuah acara betajuk “Semalam Bersama Al-Quran” yang dihadiri oleh para Qori dan Hafidz nasional dan internasional. Acara ini diadakan di ruang auditorium Al Mustafa STFI dengan jumlah audiens 100 orang yang terdiri dari sebagian mahasiswa STFI dan Staff karyawan STFI Sadra. Hadir pula dalam kesempatan ini Prof Dr. Sayyed Mofid Hosseini Kouhsari sebagai Direktur Yayasan Hikmat Al Mustafa, Dr. Kholid Al Walid sebagai Ketua STFI Sadra.

Acara ini dibuka dengan pembacaan anasid dari mahasiswa STFI Sadra kemudian dilanjutkan dengan penyampaian kata sambutan dari pihak panitia yang diwakili oleh ust. Hasyim Adnan,MA. Beliau menyampaikan banyak terima kasih atas partisipasi dan dukungan para pihak college demi terselenggaranya acara ini.

Sambutan yang kedua disampaikan oleh Direktur STFI Sadra Prof Dr. Sayyed Mofid Hosseini Kouhsari, beliau menyampaikan beberapa hal dan point intinya adalah: ketika Rosul SAW memliki sifat lemah lembut dan tegas terhadap kuffar, beliau juga pernah mengadu kepada Allah bahwa sesungguhnya umatku menyia-nyiakan Quran. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengeluarkan diri dari orang-orang Rosul adukan kepada Allah, kita gunakan momen bulan puasa ini untuk mendekatkan diri kepada Al Quran sehingga Al Quran menjadi penuntun bagi keseharian hidup kita.

Secara umum kita bisa jadikan Al Quran sebagai pedoman hidup kita dengan syarat: 

1. Pengetahuan tentang hakikat Al Quran
2. Tingkat keimanan
3. Niat yang tulus
4. Mengamalkan

Bulan Ramadhan momen yang baik untuk melakukan muhasabah dan intropeksi diri terhadap perilaku kita supaya Al Quran menjadi penuntun dalam kehidupan kita.

Malam ihya’ al Quran ini juga di meriahkan dengan penampilan grup tawasyih STFI Sadra lalu dilanjukan dengan penampilan Qori-qori nasional dan internasional,. Qori pertama disampaikan oleh saddad mahasiswa STFI Sadra lalu berikutnya safitri (juara 3 lomba qori di Qatar dan juara pertama di tingkat nasional), berikutnya wahyu dan nafizah yang masih duduk dibangku kelas 3 SD, wirid yang juga masih kelas 3 SD, kemudian Murdasari (juara 1 Murottal se DKI) lalu dilanjutkan oleh ust Abdullah Sekam dan Hujjatul islam wal Muslimin Ahmadi.