Semangat Maulid Nabi Bangun Solidaritas untuk Palestina

 

Sadranews-Dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad saw STAI Sadra Jakarta menggelar acara bertema “Dengan Semangat Maulid Nabi Muhammad saw Kita Bangun Solidaritas Untuk Palestina” dengan narasumber  K.H. Miftah F. Rakhmat, Lc.,M.A dan Dr. Kholid Al Walid di Auditoium Al Mustafa.

Acara yang dibuka pukul 09.00 WIB tersebut diikuti oleh sejumlah dosen, karyawan dan mahasiswa serta berlangsung penuh khidmat hingga akhir, Jumat ( 20/10/2023) pagi.

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam momen mulia ini bagaimana kita bisa menghubungkan semangat kepedulian kita terhadap saudara-saudara kita di Palestina lantaran sabda Nabi Muhammad saw yang berbunyi, “Barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari kami.” Ia berharap bahwa kita harus lebih memahami tentang kaum muslimin Palestina yang bukan hanya saudara kita saja, tapi bahkan mereka adalah diri kita. Sebagaimana yang disampaikan oleh seorang ulama besar dari Irak bernama Ayatullah Ali Sistani bahwa ahli sunah bukan saja saudara kita tapi lebih dari itu mereka adalah diri kita.

Dalam kesempatan ini Kiyai Miftah menekankan aspek empati terhadap sesama dan menyinggung bahwa betapa lembutnya hati Nabi Muhammad saw sehingga dalam Al Quran disebutkan sifat beliau yang sangat berat hati melihat orang lain menderita. Sifat luar biasa ini sangat sulit dicontoh dan dipraktikkan dalam kehidupan keseharian manusia. Sementara dari sisi lain beliau mempunyai sifat tegas dan keras terhadap orang kafir (Asyiddau alal Kuffar). Maksudnya adalah penolakan dengan tegas dan konsisten terhadap segala bentuk kekufuran, kezaliman dan ketidakadilan tanpa pandang bulu, bukan mudah memerangi orang kafir dan marah-marah. Sebab jika Nabi berwatak keras yang suka marah-marah, maka beliau akan ditinggal masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Al Quran.

Beliau menambahkan bahwa sarat untuk bisa bersama Nabi Muhammad saw adalah pertama, tegas dan konsisten menolak segala bentuk kekufuran, kedua, berlemah lembut kepada sesama manusia. Perang Palestina melawan Israel ini seperti perang Sayyidina Ali melawan Amr bin Abdiwud dalam perang Khandaq yang digambarkan Nabi sebagai perang seluruh keimanan melawan seluruh kekafiran. Maka yang bersama perjuangan Palestina adalah mukmin sejati dan yang memerangi Palestina adalah kekufuran sejati. Perjuangan ini adalah lintas agama dan mazhab, karena itu kafir di sini bukan hanya bermakna non muslim sebab muslim yang tidak mendukung Palestina atau bahkan turut memeranginya maka ia tergolong dalam kelompok kafir tersebut. Mungkin dalam bahasa sekarang mereka yang biasa disebut dengan istilah Zionis Sawo Matang. “Ketertindasan dan penderitaan Palestina adalah jangkar nurani dan empati, maka siapa saja yang tidak tergerak hatinya untuk Palestina, hilang kemanusiaannya,” terangnya.

Sementara Dr. Kholid dalam kisah dan kesan perjalanannya ke Palestina menyampaikan hal penting bahwa di sana ada Yerusalem Baru dan Yerusalem Lama. Yerusalem Baru ditempati orang-orang Yahudi yang didatangkan sementara Yerusalem Lama terdapat tiga tradisi agama di area yang sama dengan penuh kebersamaan yaitu orang-orang Islam, Kristen dan Yahudi. Persoalan yang muncul adalah ada sekelompok orang yang berdalih atas nama tanah yang dijanjikan ingin menguasai seluruh wilayah itu dengan cara apapun. Mayoritas penduduk di sana adalah Arab muslim yang hidup di bawah tekanan dan pengawasan yang super ketat di mana tidak ada tempat lagi untuk menyampaikan pendapat. Mereka dengan nama dan marga Arab yang sudah diketahui apalagi sebagai muslim tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Beliau melanjutkan, karena itu tidak sedikit dari mereka yang terpaksa pergi meninggalkan tempat kelahirannya demi mendapatkan pekerjaan yang layak karena di luar pekerjaan yang layak lebih mudah didapatkan. Bahkan begitu ketatnya pengawasan dari pihak Zionis di dalam keluarga pun mereka tidak bisa bebas berbicara satu sama lain karena khawatir ada satu di antara mereka sudah bekerja sama dengan pihak Zionis dan menjadi mata-mata yang menyampaikan informasi ke pihak Zionis. Kalau ada tiga orang pasti salah satunya adalah mata-mata Zionis. Maka siapa saja yang dicurigai oleh pihak Zionis langsung ditangkap dan ditahan, bahkan dibunuh tanpa peradilan.

“Seandainya Rasulullah saw hadir pada zaman ini maka beliau pasti orang yang paling depan dalam memimpin perlawanan terhadap penjajahan Palestina dan kezaliman Israel,” tegasnya.

Pujian-pujian terhadap Rasulullah saw berupa nyanyian nasyid yang dilantunkan mahasiswa dengan suara merdu turut menyemarakkan acara Maulid Nabi ini.

PROGRAM STUDI

PRODI FILSAFAT

menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional

ALQURAN DAN TAFSIR

menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

Jalan. Lebak bulus II no.2 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430. Call: 021-29446460 Fax: 021-29235438 info@sadra.ac.id

About us

Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.

STAI SADRA
TUTUP