Jakarta 25/03/2014. Dosen Tamu STFI Sadra Prof. Dr. Sayyid Eshaq Hoseini Kauhsari berkesempatan menjadi pembicara dalam Seminar Internasional yang bertajuk “Integrasi Filsafat, Tasawuf dan Al-Qur’an Dalam Membangun Masyarakat Islam” pada hari Selasa 25 Maret 2014 yang diselenggarakan oleh PPs UIN Sunan Gunung Jati Bandung . Acara ini juga dihadiri oleh para mahasiswa/i S1 dan S2 Para Dosen dan akademisi.
Dalam seminar ini Prof. Dr. Sayyid Eshaq Hoseini Kauhsari mengtengahkan sebuah pernyataan dari Poul Newya yang mengungkapkan bahwa “segala sesuatu didalam islam dimulai dari Al Quran dan dengannya semua kembali, kalau tidak demikian maka itu merupakan kekufuran dan bid’ah”. setidaknya inilah yang menjadi alasan kenapa diperlukan klarifikasi-klarifikasi berupa penafsiran dalam teks-teks al quran sebagai basis dari keyakinan-keyakinan keagamaan. Filsafat dan irfan sebagai bagian dari khazanah keilmuan islam memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan metodologi penafsiran tehadap al quran. Al Quran adalah basis dari seluruh produk-produk irfan dan merupakan sumber dari semua pengetahuan (ma’rifat) tentangny. Akan tetap penafsiran Irfani tehadap al quran ini tidak bisa dipahami oleh sembarang manusia karena sulitnya untuk memahaminya tanpa kesiapan Jiwa aqlani (intelektualus).
Hanya jiwa yang telah mencapai taraf penyucian yang bisa mampu menyingkap realitas dibalik huruf-huruf, kata-kata, frase-frase dan majaz-majaz dalam al quran. Merekalah para urafa yang telah berkomunikasi (Mukhotob) dengan alam makna kepada jalan dari sumber kitab suci ini yakni Rosululloh saw. Beliau menambahkan, sebagaimana termaktub dalam kitab-kitab para urafa tentang al Quran ; ” al Quran tidak berada pada level manusia, bukan pula berada pada tingkat manusia. Al Quran adalah rahasia antara Allah dan kekasih-Nya yang agung, yakni Rosululloh saw.