Sadranews – Seminar Kebangsaan bertema “Nash Agama dan Politik” dalam rangka merespon politik Indonesia sekaligus pembukaan acara Musyawarah Wilayah Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia(FKMTHI) Jakata-Banten digelar di Kampus STFI Sadra, Jumat(8/3/2019).
Muhammad Iqbal Maulana, selaku penanggung jawab acara Muswil dan Seminar Kebangsaan FKMTHI menyatakan:“Seminar ini diadakan sebagai respon dan solusi atas berbagai problem politik di Indonesia, sehingga “Nash Agama dan Politik” diangkat sebagai tema seminar ini. Kontestasi politik Indonesia yang terjadi saat ini seperti adanya saling mempengaruhi antara politik terhadap agama atau pun agama terhadap politik. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya politisasi agama. Indikasi ini tampak dari fenomena agama yang dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan kursi kepemimpinan. Akhirnya berdampak pada merabaknya isu SARA, caci maki, dan beragam ujaran kebencian yang disebarluaskan dalam pemilu kali ini”.
Acara ini dihadiri oleh tujuh Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ) dari berbagai kampus di wilayah Jakarta-Banten.Selain diinisiasi untuk merespon problem politik di Indonesia terkait FKMTHI, seminar ini menjadi bukti peranan FKMTHI sebagai penengah atas problem politik yang terjadi pada pemilu kali ini. Seminar ini sekaligus menambah wawasan mahasiswa tentang isu politik yang terjadi di Indonesia.
Dr. Umar Shahab, Ketua Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir STFI Sadra dan Ali Faisal, SH Selaku Komisioner BAWASLU Provinsi Banten, dua narasumber yang dihadirkan dan kompeten menjawab isu ini. “Nash Al-Qur’an sebagai rujukan dari problem politik memiliki berbagai penafsiran yang berbeda, namun di Indonesia sendiri sudah dijelasakan di dalam pembukaan UUD, yang bisa menyelesaikan problem politik”, ujar Umar dalam seminar tersebut.
Bentuk langkah konkrit dari seminar ini, yaitu ajakan FKMTHI kepada seluruh Mahasiswa PTAI khususnya prodi Ilmu al-Qur’an dan Hadis untuk lebih memberi pehatian atas problem politik yang menggerogoti pemikiran masyarakat Indonesia yang lemah akan pemahaman agama. “Kita sebagai mahasiswa PTAI harus lebih peka dan harus terjun langsung membantu mengatasi problem yang terjadi di masyarakat pada suasana pemilu kali ini, jangan biarkan pikiran masyarakat diracuni oleh tafsiran yang salah mengenai politisasi agama yang menyebar luas di masyarakat Indonesia,” ujar Sekjen Nasional FKMTHI Achmad Sayuti.
menghasilkan sarjana filosof muda yang memiliki pemahaman luas dan keahlian di bidang filsafat Islam, serta mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan pemikiran Filsafat dan Islam pada masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional
menghasilkan para sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan keagamaan dan mencari alternatif pemecahanan masalahnya berbasiskan pada Ilmu Al- Quran dan Tafsir.
Sekolah Tinggi Filsafat Islam di Indonesia yang fokus pada pengkajian filsafat Islam & Ilmu Alqur’an – Tafsir. Sistem pembelajaran di dasarkan pada perpaduan antara nilai-nilai tekstual (alqur’an & Assunah) dengan pendekatan rasional yang bersumber dari khazanah ilmiah Islam klasik & kontemporer.