Jakarta, 31/10/2014. Bertempat di Auditorium Al Mustafa STFI Sadra, Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra menyelenggarakan Seminar Muharram dengan tema “Asyuro Antara Rasionalitas, Iman dan Cinta” yang menghadirkan Dr. Ammar Fauzi, MA sebagai pembicara. Seminar ini dihadiri oleh Mahasiswa/i STFI Sadra dan juga beberapa undangan dari luar kampus.
Dr. Ammar Fauzi, MA dalam seminar ini menekankan pada pentingnya menelaah Sejarah agar dapat mengambil pelajaran dan ibroh dari manusia-manusia yang hidup dimasa lampau untuk kehidupan saat ini, meniru contoh-contoh indah dan meninggalkan contoh-contoh buruk. “dengan menelaah sejarah kita dapat menimbang perilaku keseharian kita, apakah sesuai dengan perilaku Idola kita atau bahkan bertentangan dengan perilaku idola kita” Ujar beliau
Sejarah adalah guru terbaik bagi manusia yang ingin hidup layaknya sang idola. Embuhnya
Kemudian dosen STFI Sadra ini melanjutkan, rasionalitas, Iman dan Cinta merupakan segi tiga yang dapat merubah kehidupan manusia dan semua elemen tersebut terkandung dalam tragedi Asyuro dan karbala.
Ketika sayyidina Husein rela mengorbankan semua yang dimiliki untuk memperbaiki agama datuknya Rosulullah SAW, bahkan diri dan keluarga tersayangnya pun jadi tebusan bagi agama islam. Kekuatan rasionalitas, iman dan cinta menyatu dalam tindakan yang diambil oleh Sayyidina Husein dimedan pertempuran dalam tragedi karbala.
Tindakan sayyidina Husein bahkan melaupaui segi tiga tersebut, dan sampai pada derajat Ridho Allah. Dengan demikian jika orientasi kita dalam pekerjaan adalah untuk menggapai Ridho Allah maka kesuksesan dunia dan akhirat berada didepan mata kita. Seperti yang diucapkan oleh Sayyidina Husein bahwa:
aku rela dengan kerelaan-Mu dan pasrah atas Taqdir-Mu (رضا برضاک و تسلیما لقضائک)