kaitan makna “Bulan Keberkahan” yang dinisbatkan pada Ramadhan. Beliau menyatakan, Wajib bagi kita mngetahui bahwa “Tahun, Bulan,hari, jam, menit, detik” merupakan argumentasi yg berkaitan dengan miqdar (spesifikasi) dari zaman. Bagaimana sebuah miqdar dari zaman memiliki berkah?. Kita akan menjawabnya dengan beberapa analogi. Pertama bahwa Allah telah menentapkn peredaran benda-benda langit sebagai penanda perubahan zaman. Perubahan-perubahn ini bersifat takwiniat (pasti dan tidak berubah). Dari perubahan-perubahan ini terbentuklah kekhasan setiap objek termasuk waktu.
Allah menciptkan pepohonan, bulan, mentari, bumi dan seluruhnya yang ada di alam semesta ini sehingga terbentuklah waktu-waktu khusus yang memiliki nilainya sendiri-sendiri. Karena Allah adalah sumber segala sesuatu, maka segala sesuatu ini memiliki nilai yang spesifik pula dalam pandangan Allah.
Dalam bahasa aqidah kita mengatakan bahwa segala yang baik berasal dari Allah dan segala yang buruk berasal dari makhluk. Artinya segala sesuatu yang merupakan efek dari penciptaan memiliki nilai dimata Allah termasuk kejadian waktu. Dari pembagian-pembagian waktu tersebut, terdapatlah waktu-waktu yang memiliki nilai khusus di mata Allah.
Sebagai permisalan, seandainya seseorang mengetahui hari lahirnya atau hari lahir keluarganya yangg lain seperti ayah atau ibunya maka ia akan mnetapkan hari itu sebagai hari bahagia, hari bahagia ini terbentuk karena sebuah kejadian yang memiliki nilai dimata manusia. Demikianpula Bulan Ramadhan, karena ia memiliki nilai dalam pandangan Allah yang menguasai seluruh keadaan, maka ia menjadi bulan yang penuh berkah.