Sadranews– Program Studi Psikologi Islam STAI Sadra menggelar rapat koordinasi perdana pada Rabu, 6 Agustus 2025 di kampus STAI Sadra, Jakarta. Rapat yang dibuka pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh Ketua STAI Sadra, Dr. Otong Sulaeman, Wakil Ketua I Bidang Akademik Ammar Fauzi, Ph.D, Ketua Prodi Psikologi Islam, Dr. Muhammad Alwi, MM, Dr. Zaenal Abidin, M.Ud, Sekretaris Prodi Psikologi Islam serta para dosen.
Rapat ini menjadi tonggak awal bagi Prodi Psikologi Islam dalam menyusun peta jalan pengembangan akademik, riset, dan integrasi keilmuan. Menurut Dr. Otong Sulaeman, kehadiran Prodi Psikologi Islam merupakan bagian dari Rencana Strategis STAI Sadra sejak awal berdirinya. Ia menekankan bahwa Sadra memiliki ekspektasi besar terhadap integrasi ilmu pengetahuan, khususnya antara psikologi dan filsafat Islam.
“Psikologi Islam memiliki peluang besar untuk berkembang karena tingginya antusiasme pendaftar. Tantangannya adalah bagaimana menjunjung nilai idealisme Sadra sekaligus mengoptimalkan potensi yang dimiliki,” ujarnya.
Ammar Fauzi, Ph.D selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik menegaskan bahwa Prodi Psikologi Islam menjadi Prodi pertama yang memulai tradisi rapat koordinasi Prodi di lingkungan STAI Sadra. Ia menyampaikan bahwa riset-riset ke depan akan diarahkan untuk memperkuat profil keilmuan masing-masing prodi, termasuk dengan dukungan riset kolaboratif lintas dosen.
“Psikologi Islam telah mendapat penilaian baik dari BAN-PT, ini menjadi titik terang bahwa Prodi kita bukan hanya diakui tapi juga memiliki daya saing,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keterampilan dan kepedulian dosen terhadap mahasiswa serta menyampaikan rencana penyusunan template pelaporan kegiatan eksternal dan pembenahan kurikulum yang merujuk pada standar AP2PI.
Ketua Prodi Psikologi Islam, Dr. Muhammad Alwi, MM menambahkan bahwa tantangan ke depan adalah menjawab ekspektasi besar terhadap prodi ini. Ia menggarisbawahi beberapa langkah konkret yang akan ditempuh, antara lain: penjadwalan kuliah untuk dua semester mendatang akan diatur langsung oleh ketua prodi, penyusunan jurnal ilmiah dengan melibatkan 4 reviewer dan minimal 6 penulis, pengembangan penelitian kolaboratif antar dosen dengan biaya penerbitan ditanggung untuk penulis utama, program penerjemahan buku psikologi Islam selama satu tahun ke depan, penulisan buku ajar sebagai bagian dari budaya akademik, kolaborasi penelitian dosen dan mahasiswa yang akan terus ditingkatkan dan pembiasaan menulis buku dan jurnal sebagai ciri khas akademisi Sadra.
Dr. Rihab Said Aqil, S.Psi, M.Ed, mewakili para dosen menyinggung pentingnya penguasaan Filsafat Islam, khususnya pemikiran Mulla Sadra, sebagai landasan integrasi Psikologi Islam di Sadra. Ia juga mengusulkan diadakannya kelas tambahan untuk mahasiswa guna membekali mereka dengan pemahaman konsep yang lebih dalam, khususnya dalam penulisan skripsi agar menghindari pendekatan “cocokologi” dan lebih berbasis perbandingan konseptual yang akademik.
Rapat ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat posisi Prodi Psikologi Islam STAI Sadra sebagai pusat keilmuan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berkarakter Islam filosofis. Dengan sinergi antara dosen, pimpinan, dan arah strategis kampus, Prodi Psikologi Islam diharapkan dapat menjadi motor penggerak integrasi ilmu dan spiritualitas di tengah tantangan zaman.