Profil Program Studi Psikologi Islam STAI Sadra
Strukur Kepengurusan Prodi Psikologi Islam STAI Sadra
Sejarah Prodi Psikologi Islam STAI Sadra
Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra yang sekarang berubah nomenklaturnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Sadra (selanjutnya dibaca STAI Sadra), sesuai namanya maka berbagai karya ilmiah dan tema kajian tentang psikologi (ilmu jiwa) dan psikologi Islam sudah inheren dalam proses pembelajaran di dalamnya—baik sebagai objek kajian maupun objek penelitian. Berdasarkan fakta tersebut dan mengacu pada pernyataan Abdul Mujib (Dekan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) yang menyatakan bahwa ‘Psikologi Islam merupakan bagian utuh dari filsafat’, maka pengajuan Prodi Psikologi Islam oleh STAI Sadra bukanlah bidang keilmuan yang berbeda jauh dengan filsafat Islam, bahkan merupakan ilmu turunan langsung darinya.
Menyikapi adanya perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir dan peningkatan animo masyarakat untuk mempelajari filsafat Islam, maka STAI Sadra dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. DJ.I/149/2012 tentang Persetujuan Pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta. Dalam hal ini, STAI Sadra merupakan satu-satunya perguruan Tinggi Islam yang memokuskan diri pada kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan Filsafat Islam di Indonesia— sebagai ciri khasnya. Dalam perealisasiannya, STAI Sadra mencoba mengintegrasikan aktivitas riset dan pendidikan—yang bagi kebanyakan perguruan tinggi sejenis lainnya masih sabatas wacana dan angan-angan.
Upaya STAI Sadra ini diharapkan dapat menjadi sumbangan besar bagi masyarakat Muslim khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian juga, semoga STAI Sadra juga dapat mempercepat proses pembangunan perabadan Islam di Indonesia, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu peradaban Islam dunia.
Visi, Misi, dan Tujuan Prodi
“Menjadikan Prodi Psikologi Islam sebagai lembaga pengkajian, penelitian dan pengembangan Psikologi Islam yang mampu mengintegrasikan aspek keilmuan modern, filsafat Islam dan teks-teks al-Quran dan sunah, yang mampu melahirkan manusia unggul secara intelektual, spiritual dan moral serta melahirkan karya-karya agung dalam bidang psikologi Islam.”