Sadranews- Di dalam Aula Al Mustafa Kampus STAI Sadra Jakarta bergema tawa, sapaan hangat, dan pelukan penuh kerinduan. Sabtu itu bukan hari biasa. Sekitar 80-an alumni lintas angkatan berkumpul kembali dalam sebuah reuni akbar bertajuk “Merajut Kembali Benang Silaturahmi, Membangun Masa Depan Bersama.” Momentum ini menjadi ruang istimewa, bukan hanya untuk bernostalgia, tetapi juga menata langkah bersama menuju masa depan yang lebih gemilang.
Ketua STAI Sadra, Dr. Otong Sulaeman, M.Hum., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya pendekatan baru dalam pendidikan tinggi: Outcome-Based Education (OBE). Sebuah pendekatan yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat orientasi kurikulum—bukan sekadar peserta didik, tetapi calon kontributor aktif di dunia nyata.
“Dalam konteks pendidikan hari ini, istilah “mantan mahasiswa” sudah tidak relevan lagi. Setelah lulus, mereka tetap menjadi bagian dari institusi ini. Alumni bukan hanya kenangan, mereka adalah energi penggerak masa depan Sadra,” ungkapnya penuh semangat di hadapan Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Deputi Hauzah Al Mustafa, Deputi Perguruan Tinggi Hikmat Al Mustafa, para alumni, keluarga, dosen, dan staf yang memenuhi ruangan dengan kehangatan, pukul 09.00 WIB, Sabtu (31/5/2025) pagi.
Sementara ketua panitia, Dede Jery Adrian, M.Pd mengatakan bahwa reuni ini hasil dari aspirasi tulus para alumni yang rindu bertemu. Ruang bagi alumni untuk saling menguatkan dan berkolaborasi perlu dihadirkan. Reuni ini bukan sekedar temu kangen, tetapi awal dari sebuah jejaring kebaikan.
Hal senada juga disampaikan Prof. Dr. Hossein Mottaghi, Ketua Yayasan Hikmat Al-Mustafa, yang turut memberikan apresiasi dan pesan mendalam bahwa alumni bukan sekadar masa lalu, tetapi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan visi STAI Sadra.
Reuni ini menjadi momen penuh makna dan refleksi emosional, terlebih saat Dr. Kholid Al Walid, Deputi Perguruan Tinggi Hikmat Al-Mustafa, menyapa para alumni dengan hangat sebagai “anak-anak dan cucu-cucu” dari kampus. Ia menyebut para alumni sebagai cahaya-cahaya Sadrian yang kini telah tersebar ke berbagai penjuru. “Apa pun kondisi kalian hari ini, kami tetap bangga. Ini adalah rumah kalian. Datanglah, berbagi cerita dan semangat kepada adik-adik kalian yang masih belajar di sini,” katanya penuh haru.
Tak hanya diisi dengan sesi sambutan dan refleksi, acara ini juga dirancang sebagai perayaan kebersamaan. Bazar UMKM yang menampilkan karya-karya kreatif alumni, zona bermain anak yang semarak, hingga berbagai hiburan sederhana tapi membahagiakan menjadi warna tersendiri dalam reuni ini.
Di akhir acara, sesi pemilihan Ketua Ikatan Alumni STAI Sadra (IKA STAI Sadra) periode 2025–2029 berlangsung meriah. Dengan semangat demokrasi dan kekeluargaan, Miftahul Rozaq terpilih sebagai ketua yang akan menakhodai perjalanan alumni menuju sinergi yang lebih kuat dan kontribusi nyata bagi almamater tercinta.
“Saya meyakini bahwa amanah besar ini merupakan langkah awal untuk menggerakkan potensi luar biasa yang dimiliki para alumni STAI Sadra di berbagai bidang. Dengan semangat kebersamaan, para alumni tidak hanya mampu menciptakan ruang kolaborasi yang produktif, tetapi juga memperkuat peran strategis mereka dalam memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat dan bangsa,” ujarnya.