Sadranews- Ketua STAI Sadra, Dr. Otong Sulaeman, M.Hum menjelaskan bahwa pelaksanaan kewajiban seperti puasa dan lainnya itu perlu dibiasakan untuk dilakukan sejak kecil, tanpa harus menunggu memahaminya terlebih dahulu. Artinya melaksanakan kewajiban menunggu sampai muncul kesadaran dan pengetahuan mengenainya terlebih dahulu yang mungkin itu terjadi di usia tua adalah pemahaman yang salah terhadap pelaksanaan kewajiban.
“Kedisiplinan, kepatuhan dan ketertiban masyarakat seperti terhadap peraturan lalu lintas yang terlihat di sejumlah negara maju adalah contoh dari bentuk ketakwaan yang harus dimiliki dalam rangka mencapai kedudukan tinggi ketakwaan ini,” ungkap Dr. Otong saat menyampaikan kajian Ramadhan 1446 H yang penuh motivasi di hadapan para dosen, mahasiswa dan karyawan, Selasa (4/3/2025) siang.
Ia melanjutkan, puasa adalah ibadah rahasia antara hamba dan Tuhan yang diperintahkan agar orang-orang menjadi bertakwa yaitu sebuah kedudukan tinggi di sisi Allah di mana seorang hamba memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, semata-mata karena-Nya. Ketakwaan ini memiliki kedudukan yang tinggi karena harus diperoleh melalui pelaksaan ibadah yang bersifat rahasia dan hanya Allah saja yang mengetahui pahalanya.
Sebagaimana diketahui bahwa Kajian Ramadhan 1446 H ini berlangsung selama sepuluh hari dan didahului dengan pelaksanaan salat Zuhur berjamaah dan Tadarus Al Qur`an di Masjid Al Mustafa, Kampus STAI Sadra Jakarta.