UIN Alauddin dan MIU Iran Jalin Aliansi Akademik Global: Langkah Baru “Kampus Peradaban” Menembus Dunia

Sadranews- Upaya Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memperluas jaringan akademik lintas negara kembali mendapat momentum penting. Kampus yang dijuluki “Kampus Peradaban” ini menerima kunjungan resmi delegasi Al-Mustafa International University (MIU) dari Iran yang dipimpin langsung oleh Rektor Prof. Dr. Ali Abbasi.

Pertemuan berlangsung hangat di Ruang Rapat Rektor, Kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (5/11), pukul 10.00 WITA. Rektor UIN Alauddin, Prof. Dr. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., bersama jajaran wakil rektor, dekan, dan kepala biro menyambut langsung rombongan tamu kehormatan tersebut.

Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk mempererat kerja sama akademik, terutama dalam bidang studi Islam, filsafat, kedokteran, dan teknologi. “Kami memiliki hubungan yang sangat baik antara universitas Anda dan universitas kami,” ujar Prof. Hamdan dalam sambutannya berbahasa Inggris.

Prof. Hamdan menegaskan komitmen UIN Alauddin dalam memperkuat relasi akademik dengan universitas Islam dunia. Ia mengungkapkan pihak kampus tengah menyiapkan program pengiriman dosen untuk mengikuti short course di Iran, sebagai langkah konkret memperluas wawasan akademik sivitas akademika UIN Alauddin.

Sementara itu, Rektor MIU Iran, Prof. Dr. Ali Abbasi, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari UIN Alauddin. Dalam kunjungan ketiganya ke Indonesia, Prof. Abbasi menegaskan pentingnya memperkuat jejaring antaruniversitas Islam dunia. “Saya sangat berharap penguatan dan perluasan hubungan akademik antara Iran dan Indonesia,” ujarnya melalui penerjemah, Abdullah Beik, M.A.

Dalam pemaparannya, Prof. Abbasi memperkenalkan profil MIU sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam berorientasi internasional. Saat ini, 97–98 persen mahasiswa MIU berasal dari lebih 120 negara, dengan 150 program studi yang mencakup tiga rumpun utama: studi Islam murni, ilmu humaniora berperspektif Islam, serta studi bahasa dan budaya dalam 21 bahasa, termasuk Bahasa Melayu (Indonesia).

Menanggapi ketertarikan UIN Alauddin terhadap sains dan teknologi, Prof. Abbasi menyatakan kesiapan MIU menjadi penghubung strategis antara UIN Alauddin dan universitas-universitas unggulan di Iran. “Kami siap menjadi jembatan penghubung UIN Alauddin Makassar dengan perguruan tinggi lain di Iran,” tegasnya.

Pertemuan ini juga membahas rencana finalisasi Memorandum of Understanding (MoU), program pertukaran profesor, serta penelitian kolaboratif di masa mendatang. Di akhir acara, kedua pihak saling bertukar cinderamata dan kenang-kenangan khas Iran, menandai semangat persahabatan dan kolaborasi akademik yang semakin erat antara UIN Alauddin Makassar dan MIU Iran.

 

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top