Sadranews-Dalam mengisi acara seminar nasional berjudul “Spirit Mahdiisme Pada Kemenangan Revolusi Islam Iran” Duta Besar Republik Islam Iran di Jakarta, Dr. Mohammad Boroujerdi menyampaikan bahwa kemenangan Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini pada tahun 1971 salah satu momentum paling bersejarah pada paruh kedua abad dua puluh yang memberikan pengaruh pada sejumlah negara kawasan dan dunia serta membangkitkan kesadaran kaum muslimin di negara-negara Islam. Salah satu pengaruh revolusi Islam itu adalah adanya perubahan dari pemahaman keliru tentang konsep Mahdiisme di kalangan masyarakat Syiah yang memaknai penantian dengan hanya berpangku tangan denga urusan ritual di tempat-tempat ibadah. Sebelum revolusi Islam, para rezim memanfaatkan pandangan keliru masyarakat tentang Mahdiisme berupa penantian yang negatif dan pasif sehingga tidak membahayakan kekuasaan mereka.
Ia mengatakan bahwa keyakinan Mahdiisme menurut Imam Khomeini adalah tidak terbatas pada isu teologi semata. Mahdiisme, sebuah penantian aktif untuk kemunculan Imam Mahdi yang diyakini sebagai juru selamat yang akan merealisasikan keadilan di akhir zaman. Sebelum kemunculan beliau, masyarakat juga harus mempersiapkan kemunculannya dengan kesadaran untuk bergerak dalam mewujudkan keadilan di sebuah pemerintahan. Masyarakat harus berusaha untuk membentuk sistem pemerintahan yang adil dalam rangka menyambut kemunculannya. Imam Khomeini meluruskan pandangan keliru dari sebagian para penanti Imam Mahdi yang mengatakan bahwa kerusakan dan kemaksiatan tidak perlu dicegah dan diberantas karena kerusakan dan kemaksiatan yang merajalela merupakan syarat kemunculan Imam Mahdi.
“Penantian yang benar menurut Imam Khomeini adalah berjuang memperbaiki diri dan masyarakat, menyebarkan kebaikan dan menegakkan keadilan di tengah masyarakat dalam rangka menyambut kemunculannya. Revolusi Islam Iran terinspirasi dari konsep Mahdiisme merupakan solusi dan jawaban atas beragam kebutuhan dan persoalan manusia dimana sistem-sistem pemerintahan di dunia baik di Barat maupun Timur tidak bisa menjadi solusi dan jawaban karena hanya berlandaskan pada hal-hal materialistik. Pada akhirnya segala pencarian dan kebutuhan manusia hanya akan ditemukan dalam spiritualitas dan ajaran Islam dan seluruh manusia sedang berproses menuju ke arahnya,” papar Dr. Boroujerdi di hadapan dosen, mahasiswa dan tamu undangan.
Sebagaimana diketahui acara seminar nasional berjudul “Spirit Mahdiisme Pada Kemenangan Revolusi Islam Iran” tersebut digelar pukul 10.00 WIB di Aula Al Mustafa STAI Sadra Jakarta pada Senin (26/02/2024).