Sadranews. Pada hari selasa (06/08) Universitas Paramadina Jakarta melakukan penandatanganan MoU dengan STFI Sadra dan Diskusi Ilmiah di Kampus STFI Sadra Jakarta. Rombongan dengan jumlah 6 orang yang dipimpin Rektor Paramadina Prof. Firmanzah, Ph.D, beserta Ketua Prodi Program Magister Agama Islam, Ahmad Rifai Hasan, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Fatchiah E. Kertamuda, Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Tia Rahmania M.Psi, Manajer Kerjasama dan Hubungan Alumni, Dewi Kurniaty M.M, ini disambut langsung oleh Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa Prof. Dr. M. Javad Asadi, Dr. Kholid Al Walid selaku ketua STFI Sadra, PK. III Kemahasiswaan, Hasyim Adnan, MA, PK. IV Ammar Fauzi Heryadi, Phd, serta para dosen dan staf STFI Sadra.
Prof. Dr. Asadi dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada rombongan Civitas Akademika Universitas Paramadina di kampus STFI Sadra Jakarta dan memberikan penekanan bahwa kampus STFI Sadra adalah “Rumah Kedua” bagi Universitas Paramadina. Beliau memberikan penjelasan bahwa sebenarnya antara STFI Sadra dan Paramadina adalah dua Universitas yang sudah lama menjalin kerjasama, sangat membanggakan karena dua universitas ini sudah bekerjasama selama lebih dari sepuluh tahun, bahkan sampai sekarang masih saling mengirimkan Dosen untuk mengajar di Civitas kedua belah pihak. Salah satu yang menyatukan STFI Sadra dan Paramadina adalah kecintaan dan kepedulian pada keilmuan. Beliau menambahkan bahwa STFI Sadra dan Paramadina untuk lebih menekankan pada keilmuan yang aplikatif, mencari solusi yang dibutuhkan masyarakat masa kini, jadi tidak bergelut seputar bacaan-bacaan teoritis semata. Beliau juga berharap sekali agar hubungan kedua belah pihak bisa terus terjaga.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua STFI Sadra Dr. Kholid al Walid. Beliau mengucapkan selamat datang kepada Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D beserta rombongan. Beliau sangat mengapresiasi kedatangan Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D untuk ketiga kalinya, dimana beliau juga menjadi pembicara pada waktu wisuda perdana STFI Sadra Jakarta. Beliau menyampaikan bahwa perjalanan kebersamaan antara dua Civitas sudah panjang, dimuali tahun 2002, ketika STFI Sadra masih bernama ICAS. Beliau sepakat dengan Rektor Paramadina bahwa kedua Civitas perlu berkolaborasi dan saling menguatkan, bukan hanya berkompetisi dalam kebaikan. Beliau menyayangkan dengan adanya kerjasama yang sudah ada jika harus putus dijalan, oleh karena itu kerjasama ini harus ditindaklanjuti. Beliau berharap kedepannya kerjasama kedua Civitas bisa semakin membaik. Bersama-sama melanjutkan cita-cita Prof. Dr. Nurcholish Madjid untuk mengembangkan filsafat Islam di Bumi Nusantara. Beliau juga menyampaikan bahwa kedepannya STFI Sadra juga akan berkunjung balik ke Universitas Paramadina.
Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D, mewakili rombongan juga menyampaikan bahwa hubungan STFI Sadra dan Paramadina tidak bisa disebut membangun hubungan tapi lebih tepat disebut dengan kerjasama baru tapi kerjasama dengan “Baju yang baru”. Beliau menggarisbawahi bahwa kerjasama Universitas Paramadina dengan Universitas STFI adalah folow up hubungan kerjasama antara Iran dan Indonesia di bidang pendidikan riset dan pengetahuan sebagaimana sudah disepakati antara kedua Negara ketika presiden RI Joko Widodo beserta rombongan berkunjung ke Iran beberapa tahun sebelumnya. Oleh karena itu yang perlu ditingkatkan adalah pengembangan dibidang pengetahuan dan studi-sudi keislaman. Beliau pada kesempatan ini menawarkan Kegiatan kerjasama pendidikan yakni pertukaran pelajar dalam program Young Muslim Exchange Program sebagaimana kerjasama yang sudah dilakukan dengan Jerman dan Australia. Semua itu terangkum dalam kerjasama dalam Pengajaran Penelitian dan Pengabdian masyarakat.
Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D juga menjelaskan bahwa banyak hal yang harus dipelajari, kenyataan yang ada sesuai hasil penelitiannya bahwa ada beberapa nilai islam yang sudah diaplikasikan di Jerman, sementara di Indonesia nilai-nilai itu masih belum memasyarakat, seperti rasa saling menghormati, saling menghargai, kedisiplinan dll.
Beliau juga mengajak untuk meneliti Muslim yang hidup di Jerman, sekaitan dengan kegiatan mereka, penelitian yang mereka lakukan dibidang Quran dll, baru-baru ini disana dilakukan penelitian Quran yang disebut sebagai Quran abad ke tujuh. Penelitian berkisar perbedaan Quran tersebut dengan Quran yang ada sekarang, teknik penulisan, adanyan titik dan harakat dll.
Beliau secara resmi menyatakan kesiapan Paramadina untuk bekerjasama dan berharap kerjasama Paramadina dan STFI Sadra bisa meningkatkan semangat pengembangan penelitian keislaman.
Acara dilanjutkan dengan penandatangan MoU antara kedua Civitas, foto bersama, dan juga diadakan diskusi ilmiah seputar Ekonomi dan Politik dengan pemateri Rektor Paramadina Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D.