Penutupan Olimpiade Al Quran Nasional 2023 di STAI Sadra

Sadranews-Acara Penutupan Olimpiade Al Quran Nasional dengan tema “Refleksi Nilai Qur’ani Untuk Penguatan Moderasi” sekaligus pengumuman para pemenangnya digelar secara hybrid pukul 15.30 WIB di Auditorium Al Mustafa STAI Sadra Jakarta, Senin (20/03/2023) sore.

Dalam sambutannya selaku Ketua Darul Quran Al Mustafa, Dr. Hasyim Adnani menyampaikan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bersusah payah demi terselenggaranya acara ini, khususnya kepada Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Dr. Hossein Mottaghi dan Ketua STAI Sadra, Dr. Kholid Al Walid yang telah memberikan dukungan penuh demi terselenggaranya acara ini. Dia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta dari delegasi berbagai perguruan tinggi, pesantren dan lembaga lainnya yang turut memeriahkan acara ini.

“Tujuan olimpiade ini bukan untuk menunjukkan siapa yang paling hebat, tapi untuk bersilaturrahmi dan saling mengenal satu sama lain demi terwujudnya Ukhuwwah Islamiyah,“ tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua STAI Sadra, Dr. Kholid Al Walid dalam sambutannya mengingatkan bahwa sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan tiba. Bulan yang menjadi musim seminya Al Quran dan kaum muslimin menjadi tamu Allah. Beliau mengucapkan selamat kepada para pemenang Olimpiade Al Quran. “Semoga kita bisa lebih mendekatkan diri dengan Al Quran,  mendapatkan keberkahannya di bulan Ramadhan dan selalu bersamanya baik Al Quran yang diam (Mushaf Al Quran) maupun Al Quran yang berbicara (Nabi saw dan Ahlulbaitnya),” ungkapnya.

Sementara Dr. Abdul Madjid Hakimollahi dalam tausiahnya menyampaikan bahwa manusia harus memiliki sikap moderat dalam kehidupan individual maupun sosialnya. Sikap moderat dalam individual seperti dalam ibadah yang tidak boleh melebihkan (negatif) atau mengurangi. Dalam berjalan harus tenang, tidak boleh berlari atau tidak boleh lambat. Dalam bicara harus moderat, tidak boleh banyak bicara atau tidak boleh banyak diam. Moderasi dalam sosial seperti dalam persahabatan, tidak boleh terlalu menyukai atau tidak boleh terlalu membenci sahabat. Dalam memberi tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang. Dalam kepercayan kepada orang lain tidak boleh terlalu percaya dan tidak boleh sama sekali tidak percaya dan dalam membalas kesalahan orang lain tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang.

“Salah satu keitimewaan umat Nabi saw adalah umat moderat yang tidak mengabaikan norma-norma yang dimiliki dan tidak mengikuti budaya Barat. Dalam filsafat diajarkan bahwa orang yang bisa sampai pada kesempurnaan adalah orang yang dalam dirinya mempunyai sikap moderat. Implementasi sikap moderat dalam kehidupan sangat sulit, apalagi biasanya orang akan meninggalkan sikap moderat tatkala dihadapkan pada kepentingan,” terangnya di hadapan para dosen, para mahasiswa peserta olimpiade dan tamu undangan.

Acara Olimpiade Al Quran yang diselenggarakan oleh Darul Qur`an Al Mustafa tersebut dibagi dalam dua kategori internal dan nasional. Dalam kategori internal yang digelar secara luring, Nanda mahasiswa STAI Sadra memenangkan Musabaqoh Tilawatil Quran. Imroatus Suliha mahasiswi STAI Sadra memenangkan Musabaqoh Hifdzil Quran kategori 5 juz. Ahmad Fadel mahasiswa Hauzah Al Mustafa menjuarai Musabaqoh Qiroatul Kutub. Ahmad Ja`far mahasiswa STAI Sadra menjuarai Musabaqoh Ma`arif Quran dan Hadis. Khorriyah mahasiswi STAI Sadra menjuarai Musabaqoh Tahfidz Nahjul Balaghah. Khadijah mahasiswi STAI Sadra memenangkan Musabaqoh Kaligrafi. M. Renaldi Muslimin mahasiswa STAI Sadra memenangkan Musabaqoh Tartil Quran dan Luthfiyah Khumaira Ramadanti mahasiswi Hauzah Al Mustafa memenangkan Musabaqoh Khotbah Bahasa Arab.

Sementara dalam kategori nasional yang digelar secara daring dan diikuti para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, M. Ikrom Muzadi mahasiswa STAI Sadra menjuarai Musabaqoh Tilawatil Quran. Abdur Rokhim mahasiswa PP. Daruttauhid Al-Alawi Tuban menjuarai Musabaqoh Qiratul Kutub.  Ahmad Ja’far mahasiswa STAI Sadra memenangkan Musabaqoh Ma`arif Quran dan Hadis. Qudsiyah mahasiswi Institute Al-Qur’an Jakarta memenangkan Musabaqoh Hifdzil Quran kategori 15 juz. Sedangkan juara kedua kategori 15 juz ini diraih oleh Bripda Dolly Isma Indra, Polda Aceh dan Muhyan Syah Daulay mahasiswa STAI Syekh H. Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai sebagai juara ketiganya. Nafisatul Millah mahasiswi  Institute Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta memenangkan Musabaqoh Hifdzil Quran kategori 30 juz. Sedangkan juara kedua dengan kategori 30 juz ini diraih oleh Alfin Firkhan Maulana mahasiswa Institut PTIQ Jakarta dan  Ayu Fajar Lestari mahasiswi IAIN Kota Kediri sebagai juara ketiganya.

Nama-nama para pemenang dipanggil satu persatu untuk maju kedepan dan mengambil hadiah yang diberikan oleh para pimpinan STAI Sadra.

 

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top