Prof. Mottaghi: Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Dapat Melalaikan dan Menjauhkan Diri dari Allah adalah Sisi Batin Puasa

Sadranews-Berkenaan dengan keutamaan bulan suci Ramadhan, Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Prof. Dr. Hossein Mottaghi menyampaikan bahwa langkah penting yang harus dilakukan bagi orang-orang yang ingin sampai kepada kedudukan di sisi Allah khususnya di bulan suci ini adalah mengenal Allah dan hakikatNya dengan baik. Ibadah memiliki dua sisi lahir dan batin. Sisi lahir berhubungan dengan syarat sah ibadah secara fikih sedangkan sisi batin berkaitan dengan syarat sah secara teologis. Seperti ibadah puasa yang memiliki sisi lahir atau syarat sah secara fikih yaitu menjaga hal-hal yang membatalkan puasa dari subuh hingga maghrib. Sementara sisi batinnya atau syarat sah secara teologis adalah menjaga diri dari hal-hal yang melalaikan dan menjauhkan diri dari Allah.

Beliau menambahkan, di bulan suci ini Allah membuka lebar pintu ampunannya dan membelunggu setan supaya orang-orang sejak awal bulan suci ini menjadi tamu Allah dalam keadaan diampuni dan bersih dari noda dan dosa. Setelah mendapat rahmatNya di awal bulan Ramadhan maka selanjutnya hari demi hari sepanjang bulan suci ini orang-orang yang berpuasa diharapkan mampu menjadi lebih baik serta mampu lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah mereka. Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun begitu besar perhatianNya kepada orang-orang yang berpuasa, menyiapkan segala hal untuk mereka supaya sampai kepada Allah. Bahkan Allah mengirimkan para Malaikat untuk memberikan rahmat dan ampunan kepada hamba-hambaNya yang sungguh-sungguh beribadah dan berdoa kepadaNya. Oleh karena itu untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah serta untuk sampai kepada Allah maka puasa harus dilakukan dengan sempurna yaitu dilakukan secara sah menurut fikih dan teologi.

“Kata seorang ulama bahwa untuk menjaga agar kita bisa terus melakukan ibadah dengan sempurna itu, maka kita harus memperhatikan dan menjaga perbuatan kita dari sejak pagi dari dosa dan maksiat. Bagaimana mungkin kita dapat melaksanakan shalat dan puasa dengan sempurna yaitu shalat dan puasa yang sah secara fikih dan teologi bila di pagi hari kita sudah melakukan dosa dan maksiat,” terang Prof. Mottaghi dalam menjelaskan keutamaan puasa dan bulan suci Ramadhan, Rabu (13/3/2024) siang.

Kajian seputar keutamaan bulan Ramadhan ini digelar setelah shalat dzuhur berjamaah di Masjid Al Mustafa dan diikuiti oleh para mahasiswa, para dosen dan karyawan Yayasan Hikmat Al Mustafa.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top