Sadra-News, Senin 16/05. STFI Sadra dan Fakultas Filsafat Universitas Katholik Parahiyangan sukses mengadakan Diskusi Filosofis yang berlangsung di Kampus Universitas Katolik Parahiyangan. Tema Diskusi ini adalah “Filsafat Agama Dalam Tradisi Islam dan Katolik”.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini Prof. Dr. Bambang Sugiharto. mewakili Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahiyangan dan Dr. Ammar Fauzi mewakili Kampus STFI Sadra. Dalam ulasannya Prof. Bambang, menyatakan kristianitas memang sejak awal perkembanganya sudah bersentuhan langsung dengan Filsafat Yunani terkait pada konteks sosio-historis penyebarannya, juga menyangkut kebutuhan adanya media penjelasan bagi pengalaman-pengalaman spiritual murid-murid kritus awal. Hingga saat ini para calon pemimpin gereja memiliki kewajiban untuk mempelajari filsafat di samping teologi dalam setiap jenjang masa studinya.
Sebagai Pembanding, Dr. Ammar Fauzi mengulas sejarah Filsafat dalam Tradisi Islam. Beliau menyatakan bahwa kemunculan Filsafat dalam Tradisi Islam ditandai dengan benturan intelektualitas dan iman antara kaum filosof dan kaum teolog. Para mutakalimin (Teolog) memandang bahwa filsafat mengadung hal-hal yang merugikan iman, sedangkan para Filosof melihat bahwa filsafat dapat menjadi jalan untuk memahami klaim-klaim teologis. Bukan hanya dengan para teolog, filsafat juga menghadapi benturan dengan kaum mistikus seperti Ibn Arabi dan Jallaludin Rummi yang menekankan bahwa akal adalah penghalang utama yang membatasi perkembangan spiritualitas. Namun dari semua keadaan ini, filsafat Islam tetap bisa bertahan dan menyumbangkan para tokoh yang mempengaruhi tradisi intelektualisme seperti Ibnu Sina, Suhrawardi al Maqtul (yang syahid) dan Mulla Sadra..
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan MoU antara Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STF) Sadra dan Fakultas FIlsafat Universitas Parahiyangan (UNPAR).