Jakarta 24/08. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STFI Sadra, bapak Sri Muldriyanto, M.Pd menghadiri Bedah Buku “Kearifan Lokal Pancasila ; Butir-butir Filsafat Keindonesiaan. Hadir sebagai pembicara dalam acara ini Prof. Dr. Frans Magnis Suseno, Dr. Yudi Latif, Dr. J. Kristiyadi, Budi Setiono dengan di moderatori oleh Agustinus Setyo Wibowo. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh Nasional seperti Jaya Suprana dan Budi Setiono.
Seminar ini diselenggarakan oleh STF Driyarkara atas prakarsa, Asosiasi Filosof-filosof Katolik Indonesia (AFKI) dalam rangka menemukan pesan-pesan kearifan Indonesia dalam rangka merevitalisasi makna Pancasila.
Buku yang dibedah dalam acara ini terdiri dari 35 Esai filosofis yang menggali kearifan lokal indonesia. Esai kedua sampai ke delapan berbicara mengenai isu-isu KeTuhanan; Esai kesembilan hingga keempat belas berbicara mengenai isu-isu kemanusiaan, Esai ke lima belas hingg duapuluh satu berbicara mengenai isu-isu Persatuan, Esai kedua pulu dua hingga ke duapuluh enam berbicara mengenai isu Musyawarah dan Demokrasi, dan Esai kedua puluh tujuh hingga ketiga puluh dua berbicara mengenai isu Keadilan.
Dalam buku ini Romo Magnis menyatakan bahwa Pancasila merupakan cita-cita bangsa Indonesia tentang masyarakat yang baik karena mengungkapkan nilai-nilai yang ingin direalisasikan dalam kehidupan bersama. Pancasila merupakan keharusan-keharusan bagi segala kebijakan politik, Pancasila adalah etika politik kita.
Senada dengan Romo, J. Kristiadi dalam buku inipun menyatakan bahwa Pancasila secara moral dan Imperatif menjadi tuntutan tabiat dan perilaku seluruh warganegara dalam mewujudkan cita-cita bersama. Karena itu, bangsa Indonesia sudah seharusnya mendalami, mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan bersama.