Olimpiade Al-Qur’an Nasional 2025 Resmi Dibuka: Menyulut Semangat Moderasi dan Keunggulan Generasi Muda

Sadranews- Semangat membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di kalangan generasi muda kembali digaungkan. Darul Qur’an Al Mustafa bekerja sama dengan STAI Sadra Jakarta resmi membuka Olimpiade Al-Qur’an Nasional 2025 pada Jumat, 10 Oktober 2025. Mengusung tema “Al-Qur’an Menjadi Fondasi Moderasi, Toleransi, dan Keunggulan Generasi Muda”, acara pembukaan digelar secara hybrid di Auditorium Al Mustafa STAI Sadra dan dihadiri mahasiswa, dosen, tamu undangan dan ratusan peserta olimpiade dari berbagai penjuru Indonesia.

Acara resmi dimulai pukul 09.00 WIB dan menandai awal dari kompetisi selama tiga hari yang mempertemukan para penghafal dan pecinta Al-Qur’an dari berbagai lembaga, sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi ternama di Indonesia di antaranya Universitas Darussalam Gontor, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Universitas Muhammadiyah Surakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dalam sambutannya, Dr. Otong Sulaeman, M.Hum., selaku Ketua STAI Sadra, menyampaikan bahwa keunggulan generasi muda hanya bisa dicapai jika berpijak pada nilai-nilai Al-Qur’an. Ia mengurai tiga kata kunci utama dalam tema olimpiade tahun ini—moderasi, toleransi, dan keunggulan—yang saling terintegrasi dan menjadi pilar penting dalam pembentukan manusia sempurna, sebagaimana konsep gerak substansial dalam filsafat Mulla Sadra.

“Keunggulan tidak bisa dilepaskan dari sifat moderat dan toleran. Namun, moderasi bukan berarti menyerah pada keadaan. Dalam perspektif Al-Qur’an, moderasi berarti tidak ekstrem—baik dalam kekurangan maupun berlebihan,” jelasnya.

Ia juga menyayangkan bahwa di Barat, agama sering kali dipinggirkan demi modernitas, sementara Islam justru menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber kemajuan peradaban. Dalam penutup sambutannya, Dr. Otong mengapresiasi antusiasme peserta yang melonjak hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu, dan berharap olimpiade ini mampu melahirkan generasi Qur’ani yang unggul dan berdedikasi bagi peradaban Islam.

Sementara Dr. Kholid Al Walid, M.Ag., selaku Deputi Perguruan Tinggi Al Mustafa, mengangkat sisi keajaiban Al-Qur’an sebagaimana disampaikan oleh mufasir besar, Allamah Thaba’thaba’i yang menyebutkan 14 keistimewaan Al-Qur’an, termasuk bahwa Al-Qur’an tak bisa ditiru, memuat informasi masa lalu dan masa depan, serta memiliki kekuatan penyembuh.

Dalam penjelasan yang menggugah, ia mengatakan bahwa seorang ahli karya Ibnu Arabi menceritakan kisah mistis Ibnu Arabi yang pernah mengalami pengalaman ruhani saat koma di usia 9 tahun. Dalam kondisi antara hidup dan mati, Ibnu Arabi bertemu cahaya indah yang memeluk dan menenangkannya. Ketika ditanya, cahaya itu mengaku sebagai Surah Yasin, pelindung dirinya, dan mengembalikannya ke dunia karena “belum saatnya.” Saat Ibnu Arabi sadar, ia mendapati ayahnya sedang membaca Surah Yasin, tepat di ayat “Salamun Qaulan min Rabbin Rahim.”

“Kisah ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hanya teks, melainkan juga realitas yang hidup. Mari kita hidupkan Al-Qur’an, baik secara zahir maupun batin,” serunya penuh makna kepada para peserta dalam sambutannya mewakili Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa.

Olimpiade ini resmi dibuka dengan pemotongan pita oleh Ketua Yayasan Hikmat Al Mustafa, Prof. Dr. Hossein Mottaghi menandai dimulainya empat cabang perlombaan: Tahfizul Qur’an (Hafalan Al-Qur’an), Tilawatul Qur’an (Lantunan Al-Qur’an), Syarhul Qur’an (Penjelasan Al-Qur’an) dan Ma’ariful Qur’an (Pemahaman Al-Qur’an). Sebanyak 223 peserta dari berbagai jenjang dan institusi ikut ambil bagian, menampilkan kemampuan dan kecintaan mereka terhadap kitab suci umat Islam dalam ajang bergengsi ini yang berlangsung dari 10 hingga 12 Oktober 2025.

Acara pembukaan ditutup dengan doa penuh khidmat yang dipimpin oleh Dr. Hasyim Adnani, MA, dan diamini oleh seluruh hadirin dengan penuh kekhusyukan.

Dengan kesuksesan acara pembukaan dan antusiasme peserta yang luar biasa, Olimpiade Al-Qur’an Nasional 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat peran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, sumber inspirasi, dan fondasi peradaban Islam masa depan.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top